Proyeksi Peta Authagraph

Featured Video Play Icon

Authagraph adalah proyeksi peta yang mempertahankan ukuran & bentuk daratan. Proyeksi ini dipopulerkan media massa.

Media menyebut Authagraph “peta dunia yang paling akurat.” Kaum Bumi datar menggunakannya sebagai “bukti” kegagalan sains menjelaskan fakta alam. Faktanya, tak ada peta yang tak memiliki distorsi. Authagraph mempertahankan ukuran & bentuk daratan dengan mengorbankan akurasi dari sifat lainnya.

Lanjutkan membaca “Proyeksi Peta Authagraph”

Proyeksi Peta dan Distorsi Peta

Featured Video Play Icon

Bumi berbentuk bulat 3D, tapi kita biasa memakai media dua dimensi (kertas, layar komputer, televisi, layar ponsel, papan tulis, dll), & perlu menggambar permukaan Bumi yang melengkung pada media datar menggunakan proyeksi peta.

Semua peta memiliki distorsi & kaum Bumi datar menggunakannya untuk mendiskreditkan sains. Faktanya, distorsi adalah akibat transformasi bidang lengkung ke bentuk datar & tak bisa dihindari. Ada distorsi yang bisa diterima & ada yang tidak. Karena itu, ada banyak proyeksi peta untuk keperluan berbeda.

Lanjutkan membaca “Proyeksi Peta dan Distorsi Peta”

Peta Azimuthal-Equidistant BUKAN Peta Bumi Datar

Peta azimuthal equidistant adalah proyeksi dari Bumi bulat ke bidang dua dimensi. Peta ini memiliki distorsi, seperti peta lainnya.

Kaum Bumi datar membajak bentuk dari peta azimuthal equidistant, dan mengklaimnya sebagai “peta Bumi datar.” Walau bentuknya sama, sifat keduanya berbeda. Yang mereka klaim sebagai “peta Bumi datar” ini adalah bentuk yang diperkecil dari “Bumi datar” dan diklaim tak memiliki distorsi.

Beberapa organisasi memakai peta azimuthal equidistant & kaum Bumi datar mengira hal tersebut “dukungan” kepada Bumi datar. Faktanya, itu adalah peta azimuthal equidistant, yang tak ada hubungannya dengan Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Peta Azimuthal-Equidistant BUKAN Peta Bumi Datar”

Arah Kiblat di Amerika Utara

Garis lurus pada peta menuju Mekah belum tentu merupakan arah kiblat yang benar karena adanya distorsi pada peta. Arah kiblat yang benar perlu ditentukan melalui perhitungan jarak great-circle pada model Bumi bulat.

Kaum Bumi datar gemar memperlihatkan bahwa arah kiblat di Amerika Utara tidak mengarah ke Mekah pada peta Mercator. Lalu mereka menunjukkan bahwa arah kiblat berdasarkan “peta Bumi datar” sekilas sama dengan arah kiblat yang benar. Hal tersebut hanya karena ketidakpahaman mereka mengenai distorsi peta.

Lanjutkan membaca “Arah Kiblat di Amerika Utara”

Peta Gleason

Yang disebut sebagai “peta Gleason” adalah peta yang diterbitkan pada abad 19. Penciptanya adalah penganut Bumi datar yang mengklaim peta tersebut sebagai “peta Bumi datar.” Faktanya, itu hanyalah peta azimuthal equidistant yang terpusat di Kutub Utara.

Dari patennya, kita tahu  penciptanya menyadari dan mengetahui bahwa peta yang dibuatnya hanyalah proyeksi dari bentuk Bumi bulat, bertentangan dengan klaim di bukunya.

Lanjutkan membaca “Peta Gleason”

Blue Marble dan Permukaan Bumi yang Terlihat

Blue Marble adalah foto Bumi yang diambil oleh awak Apollo 17 saat mereka pergi menuju Bulan. Foto ini diambil dari ketinggian 29000 km dari permukaan Bumi.

Kaum Bumi datar menolak foto tersebut dengan alasan terlalu sedikit daerah Bumi yang terlihat. Hal ini terjadi hanya karena mereka tak memperhitungkan sifat distorsi pada peta.

Lanjutkan membaca “Blue Marble dan Permukaan Bumi yang Terlihat”

Distorsi Pada Peta Azimuthal Equidistant

Featured Video Play Icon

Peta azimuthal equidistant adalah sebuah proyeksi dari bentuk Bumi yang bulat. Akibatnya, peta ini memiliki distorsi dalam hal jarak, bentuk, arah dan luas. Seperti peta azimuthal equidistant, semua jenis peta memiliki distorsi , dengan sifat distorsi yang berbeda-beda untuk proyeksi peta yang berbeda-beda.

Untuk menjelaskan sifat distorsi pada peta azimuthal equidistant, pada peta di ilustrasi, delapan titik kuning memiliki jarak 5000 km dari titik merah, dan mengarah ke seluruh arah mata angin, dan arah-arah di antaranya. Dapat kita lihat bahwa jarak, bentuk, arah dan luas pada Bumi bulat yang sebenarnya belum tentu ditampilkan dengan sempurna pada peta azimuthal equidistant akibat adanya distorsi.

Lanjutkan membaca “Distorsi Pada Peta Azimuthal Equidistant”

Peta Udara Tahun 1943/1945 (“Air Map of the World”)

Kaum Bumi datar menemukan sebuah peta penerbangan pada tahun 1943 dengan judul “Air Map of the World.” Karena bentuknya sama dengan “peta Bumi datar” yang fiktif, mereka lalu keliru menyimpulkannya sebagai “peta Bumi datar.” Faktanya, peta tersebut adalah peta dengan proyeksi Azimuthal Equidistant yang memiliki distorsi, hanya representasi bentuk Bumi bulat pada bidang datar, dan tidak menggambarkan bentuk Bumi yang sesungguhnya.

Fakta tersebut sebenarnya telah dijelaskan dengan sangat panjang lebar pada peta itu sendiri pada keterangan-keterangan yang diletakkan di setiap pojok peta. Sayangnya, peta tersebut beredar di kalangan komunitas korban-korban Bumi datar dengan resolusi yang rendah, sehingga penjelasan yang seharusnya dapat meluruskan hoax tersebut menjadi tidak dapat terbaca.

Lanjutkan membaca “Peta Udara Tahun 1943/1945 (“Air Map of the World”)”

Al-Biruni Bukan Penganut Bumi Datar

Al-Biruni adalah ilmuwan multidisiplin dalam bidang fisika, matematika, astronomi, biologi, sejarah dan bahasa. Al-Biruni adalah salah satu pelopor ilmu geodesi, yaitu ilmu yang mempelajari mengenai bentuk Bumi serta pengukuran dan pemetaannya. Tentu saja Al-Biruni memahami bahwa Bumi itu berbentuk bulat.

Salah satu modus operandi oknum Bumi datar adalah mencatut agama atau tokoh agama. Tujuannya adalah untuk mendekatkan paham ini dengan agama dan pengikut-pengikutnya. Karena di Indonesia agama terbesar adalah Islam, maka wajar apabila mereka mencari korban di kalangan umat Islam. Salah satu tokoh agama yang dicatut ini adalah Al-Biruni. Tapi, tentu saja, Al-Biruni bukanlah penganut paham Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Al-Biruni Bukan Penganut Bumi Datar”

Foto-Foto Panorama dan Lengkungan Horizon

Foto panorama adalah hasil penggabungan dari beberapa foto yang diambil dari berbagai sudut yang berbeda, menghasilkan bidang pandangan (field of view) yang sangat lebar, bahkan sampai 360°×180° yang mencakup semua sudut yang memungkinkan dari pengamat.

Ada yang mengambil foto panorama menggunakan balon stratosfer dan mengunggahnya dalam beberapa proyeksi yang berbeda. Kaum Bumi datar melihat horizon yang datar di salah satu gambar dan mengambil kesimpulan yang salah. Horizon akan terlihat datar pada panorama dengan proyeksi cylindrical atau equirectangular karena efek distorsi dari proyeksi tersebut. Pembuat panorama juga mengunggah hasilnya dengan proyeksi lain, termasuk juga panorama interaktif dalam proyeksi perspektif umum yang memperlihatkan bagaimana pemandangan di atas sana jika dilihat dari mata manusia. Dan hasilnya memperlihatkan adanya lengkungan Bumi.

Lanjutkan membaca “Foto-Foto Panorama dan Lengkungan Horizon”