Vektor Gaya

Banyak miskonsepsi yang beredar di kalangan Bumi datar terjadi hanya karena ketidakpahaman mengenai bagaimana gaya bekerja pada sebuah benda.

  1. Gaya digambarkan dengan vektor: memiliki arah dan gaya.
  2. Pada sebuah benda, bisa ada lebih dari satu gaya yang bekerja.
  3. Gaya-gaya tersebut dapat dijumlahkan, dan hasil penjumlahannya disebut dengan ‘resultan’. Benda akan mengalami percepatan ke arah yang sama dengan resultan ini.
  4. Beberapa gaya dapat saling menghilangkan sehingga resultannya nol, dan tak mempengaruhi gerak benda. Tetapi bukan berarti gaya-gaya tersebut tidak ada.
  5. Gaya yang relatif sangat kecil dapat saja diabaikan dalam perhitungan, dan hasil perhitungan akan memiliki akurasi yang cukup. Tetapi bukan berarti gaya tersebut tidak ada.
  6. Sebuah gaya bisa saja berlawanan arah dengan resultan semua gaya yang bekerja pada benda tersebut. Tetapi bukan berarti gaya tersebut tidak ada.

Pengetahuan vektor dasar tersebut seharusnya bisa menjawab contoh miskonsepsi di bawah ini:

  • Balon helium bergerak naik. Maka gravitasi tidak ada.
  • Satelit tidak jatuh ke Bumi. Maka gravitasi tidak ada.
  • Kapas terbang ditiup angin. Maka gravitasi tidak ada.
  • Melempar bola tak perlu memperhitungkan efek Coriolis, maka efek Coriolis tidak ada.

Dan masih banyak lagi.

Referensi