Perangkap Wisatawan Mengenai Efek Coriolis

Featured Video Play Icon

Terdapat mitos efek Coriolis menentukan arah putaran air yang dikuras dari wadahnya di kehidupan sehari-hari. Efek Coriolis pada kasus ini terlalu kecil. Sayangnya, penipu memakai mitos ini sebagai perangkap turis di Khatulistiwa, menipu wisatawan.

Kaum Bumi datar menyadari atraksi wisata Coriolis itu hanyalah trik sulap & dianggap “bukti” tak ada efek Coriolis. Faktanya, ilmuwan sudah sering meluruskan mitos ini. Justru kaum Bumi datar yang tertipu mengira itu adalah argumen ilmiah sungguhan.

Biasanya, pelaku akan mengarahkan wisatawan ke wadah yang diletakkan tepat di Khatulistiwa. Lalu mereka menguras airnya & menunjukkan air tidak berputar. Setelah itu, mereka akan menunjukkan kasus yang sama di utara dan selatan Khatulistiwa, dan memperlihatkan air berputar dengan arah berlawanan.

Faktanya, ini cuma trik sulap. Air berputar berlawanan akibat cara mereka menuangkan air. Menuangkan air ke kanan lubang buangan akan membuat air berputar berlawanan jarum jam, dan sebaliknya. Selain itu, saat air tidak berputar, biasanya itu adalah demonstrasi di awal, dimana air sudah didiamkan di wadah tersebut.

Ilmuwan sudah berusaha meluruskan mitos ini sejak dulu. Sebagai contoh, Alistair Fraser dari PSU meluruskan mitos ini pada tahun 2003 atau lebih lama lagi, jauh sebelum dimulainya keributan bumi datar pada akhir tahun 2010-an.

Sebenarnya mitos ini bermula dari percobaan Ascher Shapiro dari MIT. Beliau mendemonstrasikan efek Coriolis pada kontainer air sebesar bathtub. Namun ini adalah eksperimen yang dilakukan dengan sangat terkontrol, tidak seperti bathtub di kehidupan sehari-hari.

References