Jarak Horizon

Jarak ke horizon tergantung pada ketinggian pengamat dan refraksi atmosfer. Variasi dari refraksi atmosfer dapat menyebabkan horizon kadang terlihat di depan objek yang jauh, dan kadang dapat terlihat di belakangnya.

Beberapa kaum Bumi datar menunjukkan kasus saat garis horizon terlihat di belakang objek yang jaraknya lebih jauh daripada jarak ke horizon hasil dari perhitungan. Mereka gunakan hal tersebut sebagai “bukti” lengkungan Bumi tidak ada. Faktanya, mereka tidak memperhitungkan refraksi atmosfer, dan bahwa besar dari refraksi atmosfer dapat berubah-ubah.

Pada kasus ini, kaum Bumi datar menunjukkan kita foto dua rig minyak lepas pantai, yang jaraknya 9,41 mil dan 6,21 mil. Di gambar tersebut, horizon terlihat di belakang kedua rig tersebut. Namun, berdasarkan perhitungan, jarak ke horizon harusnya 2,72 mil. Mereka lalu menarik kesimpulan keliru bahwa Bumi tidak bulat.

Faktanya, mereka membuat kesalahan yang umum dilakukan kaum Bumi datar: tidak memperhitungkan refraksi atmosfer. Mereka juga sengaja memilih-milih saat kondisi cuaca menguntungkan mereka. Pada kesempatan lain, garis horizon terlihat jelas berada di depan kedua rig minyak tersebut.

Referensi