Rho Aquilae dan Gerak Diri Bintang

Featured Video Play Icon

Bintang-bintang memiliki gerak diri, & bergerak relatif terhadap bintang lain di langit, walau sangat lambat. Akibat gerak dirinya, pada tahun 1992 bintang Rho Aquilae menyeberangi batas rasi awalnya, Aquila, ke rasi tetangganya, Delphinus.

Rasi bintang sekilas terlihat sama bertahun-tahun. Kaum Bumi datar menganggapnya “bukti” bintang diam. Faktanya, dengan pengukuran teliti, kita tahu bintang sebenarnya bergerak.

Lanjutkan membaca “Rho Aquilae dan Gerak Diri Bintang”

Memprediksi Kenampakan Satelit

Parameter orbit satelit (data TLE) tersedia bebas & dapat kita gunakan untuk memprediksi kenampakan satelit. Berikut adalah contoh script Python sangat sederhana untuk memprediksi kenampakan ISS untuk beberapa minggu ke depan.

Kaum Bumi datar menciptakan berbagai “penjelasan” tentang kenampakan satelit. Dengan mempelajari parameter orbit satelit & memakainya untuk memprediksi kenampakan satelit, kita tahu klaim kaum Bumi datar hanya omong kosong belaka.

Lanjutkan membaca “Memprediksi Kenampakan Satelit”

Yunani Kuno

Featured Video Play Icon

Bangsa Yunani kuno telah mengetahui Bumi bulat sejak setidaknya abad 3 BCE. Menurut sejarawan Otto E. Neugebauer, Bangsa Yunani kuno mengetahui hal tersebut dari perubahan drastis pada posisi dan gerakan bintang antara pemukiman Yunani pada derajat lintang berbeda.

Lanjutkan membaca “Yunani Kuno”

Tata Surya Swedia

Tata Surya Swedia adalah model dari Tata Surya dengan skala asli yang terbesar di dunia. Kita dapat menggunakanya untuk memahami ukuran dan jarak yang terdapat pada Tata Surya.

Kaum Bumi datar gemar menunjukkan bahwa Tata Surya tidak pernah digambarkan dengan sesuai skala, dan menjadikan hal tersebut “bukti” kegagalan sains untuk menjelaskan fakta alam. Tata Surya Swedia membuktikan klaim mereka salah, dan juga memperlihatkan kesulitan yang kita hadapi untuk membuat model Tata Surya yang sesuai dengan skala sesungguhnya.

Lanjutkan membaca “Tata Surya Swedia”

Cahaya Bulan dan Hukum Kuadrat Terbalik

Intensitas cahaya berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Cahaya Bulan bertambah 50000× jika kita mendarat di Bulan. Tapi ukuran Bulan yang terlihat juga bertambah, menyebarkan peningkatan cahaya tersebut ke daerah yang lebih luas.

Kaum Bumi datar keliru mengklaim hukum kuadrat terbalik membuat cahaya Bulan membutakan jika kita mendarat di sana. Faktanya, hukum ini berlaku untuk titik cahaya. Untuk sumber cahaya besar, perubahan ukuran sudut juga perlu diperhatikan.

Lanjutkan membaca “Cahaya Bulan dan Hukum Kuadrat Terbalik”

Jam Matahari

Jam matahari menunjukkan waktu dari posisi bayangan gnomon yang dihasilkan Matahari. Gnomon (tiang jam Matahari) biasanya dibuat sejajar dengan sumbu rotasi Bumi, supaya bayangan jatuh pada sudut konstan walaupun ada gerak semu tahunan Matahari.

Membuat gnomon sejajar sumbu rotasi Bumi akan membuat jam Matahari akurat sepanjang tahun. Semua ini terjadi karena Bumi bulat, berotasi, & mengorbit Matahari dengan sumbu miring.

Kaum Bumi datar keliru mengklaim bahwa jam Matahari dapat berfungsi karena Bumi datar. Faktanya, jam Matahari dirancang dengan pengetahuan bahwa Bumi itu bulat, berotasi, dan mengelilingi Matahari. Jam Matahari yang ditemukan di dunia nyata tak akan dapat berfungsi seandainya Bumi datar. Jika Bumi itu datar, maka jam Matahari akan dirancang dengan cara yang jauh berbeda.

Lanjutkan membaca “Jam Matahari”

Sinar Matahari Praktis Sejajar, Tetapi Tidak Sejajar Sempurna

Matahari memancarkan sinarnya ke segala arah. Tetapi jarak Matahari sangat jauh, sehingga yang kita terima hampir sejajar. Dari Bumi, sudut maksimum antara dua cahaya yang datang dari Matahari adalah 0,53°. Praktis sejajar, tapi tak sejajar sempurna.

Untuk banyak keperluan, sinar Matahari dapat kita asumsikan sebagai sejajar. Tetapi untuk kasus tertentu, sudut sinar Matahari adalah faktor yang perlu diperhatikan.

Lanjutkan membaca “Sinar Matahari Praktis Sejajar, Tetapi Tidak Sejajar Sempurna”

Earthshine Memperlihatkan Bulan Menutupi Matahari Saat Gerhana Matahari Total

Saat gerhana Matahari total, sisi Bulan yang menghadap ke Bumi tak menerima cahaya Matahari, tetapi tetap menerima cahaya dari Bumi. Hal ini dinamakan Earthshine, yang dapat diabadikan menggunakan kamera dengan eksposur lama.

Kaum Bumi datar menuntut bukti visual Matahari tertutup Bulan saat gerhana Matahari. Fenomena Earthshine adalah bukti tersebut & memperlihatkan Bulan menutupi Matahari.

Lanjutkan membaca “Earthshine Memperlihatkan Bulan Menutupi Matahari Saat Gerhana Matahari Total”

Satelit-Satelit Galileo: Bukti Benda Mengorbit Benda Lain

Featured Video Play Icon

Jupiter memiliki empat satelit (Io, Europa, Ganymede, dan Callisto) yang mudah diamati dengan binokular/teleskop. Ini adalah objek pertama yang diketahui mengorbit benda lain, membuktikan objek bisa mengorbit planet selain Bumi.

Kaum Bumi datar menuntut bukti benda mengorbit benda lain. Mereka hanya perlu menggunakan teleskop untuk mengamati Jupiter. Bulannya memiliki periode orbit singkat (1,8-17 hari), dan tak sulit untuk mengamati gerak mengorbitnya.

Lanjutkan membaca “Satelit-Satelit Galileo: Bukti Benda Mengorbit Benda Lain”

Analemma

Featured Video Play Icon

Analemma adalah citra atau diagram yang menampilkan pergeseran posisi Matahari di langit, yang terlihat dari lokasi yang sama di Bumi, di waktu yang sama pada setiap harinya, selama satu tahun.

Komponen Utara-Selatan dari analemma terjadi karena perubahan deklinasi Matahari akibat kemiringan sumbu rotasi Bumi. Komponen barat-timur terjadi karena tidak konstannya perubahan asensio rekta (right ascension) akibat kombinasi dari kemiringan sumbu rotasi Bumi dan eksentrisitas orbit Bumi. Analemma merupakan konsekuensi Bumi berbentuk bulat dan orbit Bumi mengelilingi Matahari.

Lanjutkan membaca “Analemma”

Jarak Polaris: Mengapa Polaris Tak Terlihat Bergerak

Pada pengamatan sangat sekilas, Polaris terlihat diam di langit karena jaraknya sangat jauh dan kita tidak hidup cukup lama.

Kaum Bumi datar mengamati Polaris diam dan menjadikannya “bukti” Bumi tak bergerak. Faktanya, Polaris sekilas tak terlihat bergerak sebagaimana halnya pegunungan di kejauhan tak terlihat bergerak jika kita bergeser sejauh satu sentimeter.

Lanjutkan membaca “Jarak Polaris: Mengapa Polaris Tak Terlihat Bergerak”

Bintang-Bintang Sirkumpolar dari Indonesia

Indonesia berada di dekat khatulistiwa. Hal ini mengakibatkan posisi sumbu rotasi bintang terlihat dekat dengan horizon, dan nyaris tak ada bintang terang yang bersifat sirkumpolar, atau selalu berada di langit.

Terdapat argumen kaum Bumi datar mancanegara mengenai bintang yang selalu terlihat di langit. Kaum Bumi datar lokal keliru berasumsi hal itu juga terjadi di Indonesia. Andai saja mereka melakukan verifikasi, mudah mengetahui praktis tak ada bintang terang yang selalu berada di langit Indonesia.

Beda kenampakan bintang antara di Indonesia & lokasi kaum Bumi datar mancanegara tersebut terjadi karena Bumi bulat.

Lanjutkan membaca “Bintang-Bintang Sirkumpolar dari Indonesia”

App Pelacak Satelit dan Data Two-Line Element Set (TLE)

Orbit dari satelit yang mengorbit Bumi seringkali dideskripsikan dengan data two-line element set (TLE). Dari data TLE satelit tertentu, kita dapat menghitung posisinya pada waktu tertentu, dan akan akurat apabila tidak terpaut terlalu lama dari epoch-nya.

Kaum Bumi datar menemukan bahwa mengganti waktu perangkat akan mengubah posisi satelit pada app pelacak satelit, lalu mereka gunakan sebagai “bukti kebohongan”. Faktanya, app tersebut bekerja dengan cara mengunduh data TLE secara periodik, lalu menggunakannya untuk menghitung posisi satelit di app itu sendiri. Akibatnya, fungsi app tersebut tergantung dari ketepatan waktu dari perangkat.

App tidak bekerja dengan cara menerima data telemetri dari satelit, seperti yang barangkali dibayangkan oleh kaum Bumi datar tersebut.

Lanjutkan membaca “App Pelacak Satelit dan Data Two-Line Element Set (TLE)”

Mengapa Satelit Dapat Mengorbit

Gravitasi menarik benda ke Bumi. Tapi satelit tetap berada di luar angkasa karena mengorbit, atau dengan kata lain bergerak dengan kecepatan & arah yang tepat untuk mengimbangi gravitasi Bumi.

Kaum Bumi datar mengklaim satelit harusnya jatuh ke Bumi jika ada gravitasi. Faktanya, kita tak hanya meluncurkan satelit ke luar angkasa, tapi juga memberikan arah & kecepatan yang tepat sehingga tak jatuh ke Bumi atau terus menjauh.

Lanjutkan membaca “Mengapa Satelit Dapat Mengorbit”

Kenampakan Bima Sakti

Featured Video Play Icon

Karena Bumi bulat dan mengelilingi Matahari, pusat Bima Sakti hanya mudah dilihat di bulan-bulan tertentu. Di bulan lainnya, pusat Bima Sakti berada terlalu dekat dengan Matahari di langit & tak terlihat karena kalah terang oleh sinar Matahari.

Kaum Bumi datar mengklaim Bima Sakti terlihat tiap malam adalah “bukti” Bumi datar. Faktanya, kita ada di dalam Bima Sakti & akan ada bagian yang terlihat. Tapi bagian tertentu, seperti intinya yang terang, tak selalu terlihat setiap malam.

Astrolabe

Astrolabe adalah alat yang secara historis digunakan untuk mengetahui waktu berdasarkan posisi Matahari dan bintang. Astrolabe digunakan mulai dari zaman klasik, sekitar abad 2 SM, sampai zaman penjelajahan dimana astrolabe digantikan oleh instrumen lain yang lebih akurat seperti sextant, peta bintang dan alat penghitung waktu.

Kaum Bumi datar mengklaim astrolabe berfungsi karena Bumi datar. Faktanya, astrolabe dibuat berdasarkan model Bumi bulat, dan tak mungkin berfungsi jika Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Astrolabe”

Tata Koordinat Geosentris Bukanlah Bukti Geosentrisme

Untuk keperluan astronomi, tata koordinat langit digunakan untuk memetakan posisi benda langit seperti satelit, planet, bintang dan sebagainya. Setiap tata koordinat langit memiliki titik awal acuan, yang bisa terpusat pada pengamat (toposentris), Bumi (geosentris), Matahari (heliosentris), Bulan (selenosentris), atau lokasi lain. Pemilihan titik acuan dilakukan berdasarkan kemudahan perhitungan dan kecocokan untuk masalah yang dihadapi.

Beberapa tata koordinat disebut sebagai “geosentris”, lalu digunakan kaum Bumi datar sebagai “bukti” geosentrisme, atau Bumi diam dan pusat alam semesta. Faktanya, hal tersebut hanyalah titik acuan koordinat. “Geosentris” di sini artinya tata koordinat berpusat di Bumi. Karena kita ada di Bumi, tata koordinat geosentris cocok untuk banyak keperluan.

Lanjutkan membaca “Tata Koordinat Geosentris Bukanlah Bukti Geosentrisme”

Posisi Planet-Planet Yang Sejajar

Planet-planet bergerak mengelilingi Matahari. Terkadang posisi planet sejajar sehingga planet-planet tersebut terlihat dekat di langit, dan lebih jarang lagi jika melibatkan lebih dari dua planet.

Salah satu kejadian tersebut terjadi pada Mei 2011 dimana Merkurius, Venus, Mars, dan Jupiter semuanya terlihat dekat di langit. Merkurius dan Venus berada lebih dekat Matahari daripada Bumi, sementara itu Mars dan Jupiter lebih jauh. Kaum Bumi datar tak mampu memahami bagaimana semua planet tersebut bisa terlihat dekat di langit, dan mereka gunakan untuk mendiskreditkan sains. Faktanya, geometri posisi planet-planet tersebut dapat mengakomodasi terjadinya fenomena tersebut. Dan diagram ini dapat dengan mudah menjelaskan posisi dari planet-planet tersebut saat fenomena tersebut terjadi.

Lanjutkan membaca “Posisi Planet-Planet Yang Sejajar”

Mengamati Merkurius dan Venus

Merkurius dan Venus adalah planet inferior. Keduanya memiliki orbit lebih dekat ke Matahari daripada Bumi. Kedua dapat terlihat jika berada di atas horizon, dan lebih mudah diamati jika Matahari berada di bawah horizon. Semakin besar elongasi, atau sudut antara keduanya dan Matahari, maka semakin mudah pula untuk dilihat. Karena geometri tersebut, Merkurius dan Venus hanya dapat dilihat di awal atau akhir malam hari di kebanyakan lokasi di Bumi.

Kaum Bumi datar mengklaim Merkurius & Venus harusnya tidak mungkin terlihat karena lebih dekat Matahari dan saat malam hari, kita membelakangi Matahari. Faktanya, di awal dan akhir malam, kita masih dapat menatap ke arah mendekati Matahari untuk mengamati kedua planet.
Lanjutkan membaca “Mengamati Merkurius dan Venus”

Langit

Featured Video Play Icon

Langit terlihat identik oleh semua pengamat di permukaan Bumi, kecuali Bumi menghalangi pandangan ke bagian langit yang berbeda untuk pengamat yang posisinya berbeda di permukaan Bumi, dan cahaya siang hari menghalangi kebanyakan objek di langit.

Kenyataan bahwa langit terlihat identik dimana pun di permukaan Bumi hanya dapat dijelaskan jika semua benda langit berjarak sangat jauh, dan bahwa Bumi berbentuk bulat.

Lanjutkan membaca “Langit”