Satelit-Satelit Galileo: Bukti Benda Mengorbit Benda Lain

Featured Video Play Icon

Jupiter memiliki empat satelit (Io, Europa, Ganymede, dan Callisto) yang mudah diamati dengan binokular/teleskop. Ini adalah objek pertama yang diketahui mengorbit benda lain, membuktikan objek bisa mengorbit planet selain Bumi.

Kaum Bumi datar menuntut bukti benda mengorbit benda lain. Mereka hanya perlu menggunakan teleskop untuk mengamati Jupiter. Bulannya memiliki periode orbit singkat (1,8-17 hari), dan tak sulit untuk mengamati gerak mengorbitnya.

Lanjutkan membaca “Satelit-Satelit Galileo: Bukti Benda Mengorbit Benda Lain”

Analemma

Featured Video Play Icon

Analemma adalah citra atau diagram yang menampilkan pergeseran posisi Matahari di langit, yang terlihat dari lokasi yang sama di Bumi, di waktu yang sama pada setiap harinya, selama satu tahun.

Komponen Utara-Selatan dari analemma terjadi karena perubahan deklinasi Matahari akibat kemiringan sumbu rotasi Bumi. Komponen barat-timur terjadi karena tidak konstannya perubahan asensio rekta (right ascension) akibat kombinasi dari kemiringan sumbu rotasi Bumi dan eksentrisitas orbit Bumi. Analemma merupakan konsekuensi Bumi berbentuk bulat dan orbit Bumi mengelilingi Matahari.

Lanjutkan membaca “Analemma”

Jarak Polaris: Mengapa Polaris Tak Terlihat Bergerak

Pada pengamatan sangat sekilas, Polaris terlihat diam di langit karena jaraknya sangat jauh dan kita tidak hidup cukup lama.

Kaum Bumi datar mengamati Polaris diam dan menjadikannya “bukti” Bumi tak bergerak. Faktanya, Polaris sekilas tak terlihat bergerak sebagaimana halnya pegunungan di kejauhan tak terlihat bergerak jika kita bergeser sejauh satu sentimeter.

Lanjutkan membaca “Jarak Polaris: Mengapa Polaris Tak Terlihat Bergerak”

Kutipan Pernyataan Einstein Yang Dipotong

Tahun 1922, Albert Einstein menyampaikan kuliah “Bagaimana Saya Merumuskan Teori Relativitas” di Universitas Kyoto. Kaum Bumi datar mengutip satu potong kalimat dari Einstein di luar konteksnya, lalu menjadi hoaks seakan beliau berkata Bumi itu diam.

Dengan membaca seluruh paragraf & memahami konteksnya, jelas bahwa Einstein tak bermaksud mengatakan Bumi diam. Beliau paham bahwa Bumi bergerak mengelilingi Matahari.

Lanjutkan membaca “Kutipan Pernyataan Einstein Yang Dipotong”

Kenampakan Bima Sakti

Featured Video Play Icon

Karena Bumi bulat dan mengelilingi Matahari, pusat Bima Sakti hanya mudah dilihat di bulan-bulan tertentu. Di bulan lainnya, pusat Bima Sakti berada terlalu dekat dengan Matahari di langit & tak terlihat karena kalah terang oleh sinar Matahari.

Kaum Bumi datar mengklaim Bima Sakti terlihat tiap malam adalah “bukti” Bumi datar. Faktanya, kita ada di dalam Bima Sakti & akan ada bagian yang terlihat. Tapi bagian tertentu, seperti intinya yang terang, tak selalu terlihat setiap malam.

Tata Koordinat Geosentris Bukanlah Bukti Geosentrisme

Untuk keperluan astronomi, tata koordinat langit digunakan untuk memetakan posisi benda langit seperti satelit, planet, bintang dan sebagainya. Setiap tata koordinat langit memiliki titik awal acuan, yang bisa terpusat pada pengamat (toposentris), Bumi (geosentris), Matahari (heliosentris), Bulan (selenosentris), atau lokasi lain. Pemilihan titik acuan dilakukan berdasarkan kemudahan perhitungan dan kecocokan untuk masalah yang dihadapi.

Beberapa tata koordinat disebut sebagai “geosentris”, lalu digunakan kaum Bumi datar sebagai “bukti” geosentrisme, atau Bumi diam dan pusat alam semesta. Faktanya, hal tersebut hanyalah titik acuan koordinat. “Geosentris” di sini artinya tata koordinat berpusat di Bumi. Karena kita ada di Bumi, tata koordinat geosentris cocok untuk banyak keperluan.

Lanjutkan membaca “Tata Koordinat Geosentris Bukanlah Bukti Geosentrisme”

Posisi Planet-Planet Yang Sejajar

Planet-planet bergerak mengelilingi Matahari. Terkadang posisi planet sejajar sehingga planet-planet tersebut terlihat dekat di langit, dan lebih jarang lagi jika melibatkan lebih dari dua planet.

Salah satu kejadian tersebut terjadi pada Mei 2011 dimana Merkurius, Venus, Mars, dan Jupiter semuanya terlihat dekat di langit. Merkurius dan Venus berada lebih dekat Matahari daripada Bumi, sementara itu Mars dan Jupiter lebih jauh. Kaum Bumi datar tak mampu memahami bagaimana semua planet tersebut bisa terlihat dekat di langit, dan mereka gunakan untuk mendiskreditkan sains. Faktanya, geometri posisi planet-planet tersebut dapat mengakomodasi terjadinya fenomena tersebut. Dan diagram ini dapat dengan mudah menjelaskan posisi dari planet-planet tersebut saat fenomena tersebut terjadi.

Lanjutkan membaca “Posisi Planet-Planet Yang Sejajar”

Kemiringan Sumbu Rotasi Bumi

Featured Video Play Icon

Sumbu rotasi Bumi miring relatif terhadap bidang orbit Bumi. Akibatnya, kemiringan tersebut hanya mempengaruhi posisi objek di tata surya, seperti Matahari, Bulan dan planet-planet; tetapi tidak mempengaruhi posisi bintang di langit. Kedua sumbu rotasi Bumi tetap mengarah ke lokasi yang sama di langit.

Kaum Bumi datar gagal memahami mengapa bintang tidak dipengaruhi oleh kemiringan sumbu rotasi Bumi dan mereka gunakan hal tersebut untuk mendiskreditkan sains. Faktanya, sumbu rotasi Bumi praktis konstan dalam waktu singkat, dan tidak berubah dalam satu tahun. Namun arah sumbu rotasi Bumi tersebut tidak tegak lurus terhadap bidang orbit Bumi. Akibatnya, hanya objek di tata surya yang terpengaruh oleh kemiringan sumbu rotasi Bumi.

Lanjutkan membaca “Kemiringan Sumbu Rotasi Bumi”

Geometri dari Fenomena Bulan Purnama

Banyak dari kita mengalami masalah kognisi spasial, dan kesulitan untuk membayangkan bagaimana misalnya Bulan purnama dapat terlihat sepanjang malam. Pemikirannya adalah Bulan purnama terjadi karena Matahari-Bumi-Bulan hampir lurus, maka Bulan purnama seharusnya hanya terlihat di tengah malam.

Kaum Bumi datar yang mengalami masalah tersebut mengambil langkah lebih jauh dan menganggap hal tersebut sebagai “bukti” bahwa kejadian Bulan purnama tak dapat dijelaskan pada Bumi bulat. Faktanya, fenomena Bulan purnama dapat dengan mudah dijelaskan pada model Bumi bulat.

Lanjutkan membaca “Geometri dari Fenomena Bulan Purnama”

Inklinasi Orbit: Penyebab Gerhana Tak Terjadi Setiap Bulan

Featured Video Play Icon

Orbit Bumi dan orbit Bulan tidak persis  sebidang, tetapi bidang orbit Bulan membentuk sudut sebesar 5,14° terhadap orbit Bumi. Itu sebabnya baik gerhana Bulan dan gerhana Matahari tak terjadi setiap bulan.

Kadang kita melihat kaum Bumi datar mengklaim seharusnya gerhana terjadi setiap bulan, tetapi tidak terjadi, dan mereka simpulkan sebagai ‘kegagalan sains’ untuk menjelaskan fenomena gerhana. Kesalahan mereka adalah tidak memperhitungkan faktor inklinasi orbit, atau kemiringan orbit Bulan terhadap orbit Bumi.

Lanjutkan membaca “Inklinasi Orbit: Penyebab Gerhana Tak Terjadi Setiap Bulan”

Temperatur dan Kemiringan Sumbu Rotasi Bumi

Featured Video Play Icon

Sumbu rotasi Bumi itu miring relatif terhadap bidang orbit Bumi. Sisi utara Bumi mendapatkan lebih banyak sinar Matahari pada bulan-bulan sekitar bulan Juni. Sedangkan sisi selatan pada bulan-bulan sekitar bulan Desember. Hal ini menyebabkan siklus tahunan perubahan temperatur dan perubahan musim.

Kaum Bumi datar mengklaim daerah di sekitar khatulistiwa adalah daerah paling panas di Bumi dan mereka gunakan untuk menolak pemahaman kita mengenai hal ini. Faktanya, daerah khatulistiwa belum tentu yang paling panas. Selain itu temperatur akibat kemiringan Bumi memiliki siklus tahunan, dan tak dapat dijelaskan dalam sebuah gambar. Dan karena Bumi berotasi, maka Matahari memberi pengaruh yang sama pada daerah dengan derajat lintang yang sama.

Lanjutkan membaca “Temperatur dan Kemiringan Sumbu Rotasi Bumi”

Gerakan Planet Yang Terlihat dari Bumi

Featured Video Play Icon

Planet bergerak di sekitar ekliptika, yaitu garis semua di langit yang menandai lintasan Matahari relatif terhadap bintang. Dari gerak planet, terlihat jelas bahwa Venus dan Merkurius bergerak mengelilingi Matahari. Sedangkan gerakan planet yang lain yang dapat dijelaskan apabila Bumi mengelilingi Matahari.

Kaum Bumi datar mengklaim Bumi diam. Faktanya, dengan mengamati gerakan planet dalam waktu yang cukup lama, penjelasan yang paling memungkinkan adalah bahwa semua planet, termasuk Bumi, bergerak mengelilingi Matahari.

Negative Parallax

Featured Video Play Icon

Stellar parallax adalah gerak semu sebuah bintang relatif terhadap bintang lain yang jaraknya lebih jauh akibat gerak Bumi mengelilingi Matahari. Negative parallax, atau gerak bintang ke arah yang salah, terjadi akibat galat pengukuran yang memberikan hasil bintang yang jauh sebagai bintang yang dekat, dan sebaliknya.

Stellar parallax adalah bukti Bumi mengelilingi Matahari. Kaum Bumi datar menggunakan negative parallax untuk menolaknya. Faktanya, hal tersebut hanyalah ketidakpastian statistik.

Lanjutkan membaca “Negative Parallax”

Airy’s Failure – Kegagalan Airy

Featured Video Play Icon

Airy’s Failure adalah eksperimen Sir George Airy yang gagal untuk membuktikan teori aether dengan mengukur stellar aberration. Sedangkan fenomena stellar aberration itu sendiri merupakan bukti langsung pertama dari gerak Bumi mengelilingi Matahari.

Kaum Bumi datar menyangka Airy’s Failure adalah kegagalan dalam membuktikan gerak Bumi. Faktanya, Airy’s Failure adalah kegagalan untuk membuktikan teori aether. Eksperimen ini tergantung pada pengetahuan bahwa Bumi bergerak mengelilingi Matahari.

Lanjutkan membaca “Airy’s Failure – Kegagalan Airy”

Gerak Heliks Pada Planet

Featured Video Play Icon

Tata Surya bergerak mengorbit pusat galaksi Bima Sakti, sedangkan planet di dalam Tata Surya bergerak mengelilingi Matahari. Akibatnya, dari pengamat di luar Tata Surya, gerakan  planet akan terlihat berbentuk heliks. Ada yang membuat animasi tersebut dan menjadi viral serta diliput media massa.

Kaum Bumi datar melihat animasi tersebut, lalu menggunakannya untuk mendukung pendapat mereka. Mereka klaim jika animasi tersebut benar, maka bintang seharusnya terlihat bergerak dan star-trail seharusnya tidak terjadi. Faktanya, animasi tersebut tidak menunjukkan jauhnya jarak ke bintang-bintang.

Lanjutkan membaca “Gerak Heliks Pada Planet”

Gerak Semu

Featured Video Play Icon

Gerak semu adalah terlihatnya benda langit bergerak yang disebabkan oleh gerakan Bumi. Jika semua objek di langit memiliki gerakan yang mirip, maka jauh lebih memungkinkan apabila gerakan tersebut hanya gerak semu, dan disebabkan oleh gerak dari pengamat.

Kaum Bumi datar mengklaim bahwa gerakan benda-benda langit “membuktikan” Bumi diam, dan benda-benda langit tersebut yang bergerak. Dengan “logika” yang sama, kita dapat simpulkan bahwa kereta yang kita naiki tidak bergerak, hanya saja semua objek di luar kereta kebetulan memiliki gerakan yang sama.

Lanjutkan membaca “Gerak Semu”

Stellar Aberration / Aberasi Cahaya Bintang

Featured Video Play Icon

Stellar aberration (aberasi cahaya bintang) adalah pergeseran posisi bintang yang teramati mengelilingi posisi yang sebenarnya akibat dari gerakan Bumi mengelilingi Matahari. Stellar aberration terjadi karena cahaya memiliki kecepatan dan membutuhkan waktu untuk mencapai pengamat.

Stellar aberration pertama kali diamati tahun 1727 oleh James Bradley, dan merupakan bukti langsung pertama dari heliosentrisme, bahwa Bumi bergerak mengelilingi Matahari.

Lanjutkan membaca “Stellar Aberration / Aberasi Cahaya Bintang”

Stellar Parallax

Featured Video Play Icon

Stellar parallax adalah gerak bintang yang terlihat relatif terhadap bintang lain yang lebih jauh, yang disebabkan oleh pergeseran posisi Bumi akibat gerak mengorbit mengelilingi Matahari. Stellar parallax sangat kecil dan sulit diamati. Pengamatan stellar parallax baru dapat dilakukan setelah abad ke-19.

Kaum Bumi datar mengklaim stellar parallax tak berhasil diamati dan mereka gunakan sebagai “bukti” Bumi tidak bergerak. Faktanya, stellar parallax telah berhasil diukur pertama kali tahun 1838, dan saat ini digunakan sebagai dasar pengukuran jarak bintang.

Lanjutkan membaca “Stellar Parallax”

Gerak Bintang Tahunan

Featured Video Play Icon

Setiap hari, kita dapat mengamati bintang bergeser sekitar 1° dari sumbu rotasinya. Dalam sebulan akan bergeser sekitar 30°. Dan dalam satu tahun akan kembali lagi ke posisi awal setelah berputar sekitar 360°. Gerak tersebut menjadi dasar dalam penetapan sistem kalender yang kita gunakan saat ini.

Penganut Bumi datar mengklaim “rasi bintang tetap terlihat sama setiap malam”, lalu mereka simpulkan Bumi tidak bergerak. Mereka keliru. Rasi bintang akan terlihat bergeser sekitar 1° setiap malam.

Lanjutkan membaca “Gerak Bintang Tahunan”

Geometri dari Kejadian Bulan Sabit

Banyak di antara kita yang mengalami kesulitan untuk membayangkan bagaimana misalnya Bulan sabit dapat terlihat di malam hari, padahal posisi Bulan berada lebih dekat dari Matahari daripada Bumi, dan posisi kita saat malam hari membelakangi Matahari. Menurut mereka, seharusnya pada malam hari kita tak dapat melihat Bulan.

Kaum Bumi datar yang mengalami kesulitan visualisasi seperti itu mengambil langkah lebih jauh dan menganggap hal tersebut sebagai ‘bukti’ bahwa fenomena alam tersebut tidak mungkin dijelaskan oleh ilmu pengetahuan. Faktanya, fenomena terlihatnya Bulan sabit saat malam hari dapat dengan mudah dijelaskan pada model Bumi bulat.

Lanjutkan membaca “Geometri dari Kejadian Bulan Sabit”