Rho Aquilae dan Gerak Diri Bintang

Featured Video Play Icon

Bintang-bintang memiliki gerak diri, & bergerak relatif terhadap bintang lain di langit, walau sangat lambat. Akibat gerak dirinya, pada tahun 1992 bintang Rho Aquilae menyeberangi batas rasi awalnya, Aquila, ke rasi tetangganya, Delphinus.

Rasi bintang sekilas terlihat sama bertahun-tahun. Kaum Bumi datar menganggapnya “bukti” bintang diam. Faktanya, dengan pengukuran teliti, kita tahu bintang sebenarnya bergerak.

Lanjutkan membaca “Rho Aquilae dan Gerak Diri Bintang”

Yunani Kuno

Featured Video Play Icon

Bangsa Yunani kuno telah mengetahui Bumi bulat sejak setidaknya abad 3 BCE. Menurut sejarawan Otto E. Neugebauer, Bangsa Yunani kuno mengetahui hal tersebut dari perubahan drastis pada posisi dan gerakan bintang antara pemukiman Yunani pada derajat lintang berbeda.

Lanjutkan membaca “Yunani Kuno”

Cahaya Bulan dan Hukum Kuadrat Terbalik

Intensitas cahaya berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Cahaya Bulan bertambah 50000× jika kita mendarat di Bulan. Tapi ukuran Bulan yang terlihat juga bertambah, menyebarkan peningkatan cahaya tersebut ke daerah yang lebih luas.

Kaum Bumi datar keliru mengklaim hukum kuadrat terbalik membuat cahaya Bulan membutakan jika kita mendarat di sana. Faktanya, hukum ini berlaku untuk titik cahaya. Untuk sumber cahaya besar, perubahan ukuran sudut juga perlu diperhatikan.

Lanjutkan membaca “Cahaya Bulan dan Hukum Kuadrat Terbalik”

Jarak Polaris: Mengapa Polaris Tak Terlihat Bergerak

Pada pengamatan sangat sekilas, Polaris terlihat diam di langit karena jaraknya sangat jauh dan kita tidak hidup cukup lama.

Kaum Bumi datar mengamati Polaris diam dan menjadikannya “bukti” Bumi tak bergerak. Faktanya, Polaris sekilas tak terlihat bergerak sebagaimana halnya pegunungan di kejauhan tak terlihat bergerak jika kita bergeser sejauh satu sentimeter.

Lanjutkan membaca “Jarak Polaris: Mengapa Polaris Tak Terlihat Bergerak”

Bintang-Bintang Sirkumpolar dari Indonesia

Indonesia berada di dekat khatulistiwa. Hal ini mengakibatkan posisi sumbu rotasi bintang terlihat dekat dengan horizon, dan nyaris tak ada bintang terang yang bersifat sirkumpolar, atau selalu berada di langit.

Terdapat argumen kaum Bumi datar mancanegara mengenai bintang yang selalu terlihat di langit. Kaum Bumi datar lokal keliru berasumsi hal itu juga terjadi di Indonesia. Andai saja mereka melakukan verifikasi, mudah mengetahui praktis tak ada bintang terang yang selalu berada di langit Indonesia.

Beda kenampakan bintang antara di Indonesia & lokasi kaum Bumi datar mancanegara tersebut terjadi karena Bumi bulat.

Lanjutkan membaca “Bintang-Bintang Sirkumpolar dari Indonesia”

Kenampakan Bima Sakti

Featured Video Play Icon

Karena Bumi bulat dan mengelilingi Matahari, pusat Bima Sakti hanya mudah dilihat di bulan-bulan tertentu. Di bulan lainnya, pusat Bima Sakti berada terlalu dekat dengan Matahari di langit & tak terlihat karena kalah terang oleh sinar Matahari.

Kaum Bumi datar mengklaim Bima Sakti terlihat tiap malam adalah “bukti” Bumi datar. Faktanya, kita ada di dalam Bima Sakti & akan ada bagian yang terlihat. Tapi bagian tertentu, seperti intinya yang terang, tak selalu terlihat setiap malam.

Astrolabe

Astrolabe adalah alat yang secara historis digunakan untuk mengetahui waktu berdasarkan posisi Matahari dan bintang. Astrolabe digunakan mulai dari zaman klasik, sekitar abad 2 SM, sampai zaman penjelajahan dimana astrolabe digantikan oleh instrumen lain yang lebih akurat seperti sextant, peta bintang dan alat penghitung waktu.

Kaum Bumi datar mengklaim astrolabe berfungsi karena Bumi datar. Faktanya, astrolabe dibuat berdasarkan model Bumi bulat, dan tak mungkin berfungsi jika Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Astrolabe”

Tata Koordinat Geosentris Bukanlah Bukti Geosentrisme

Untuk keperluan astronomi, tata koordinat langit digunakan untuk memetakan posisi benda langit seperti satelit, planet, bintang dan sebagainya. Setiap tata koordinat langit memiliki titik awal acuan, yang bisa terpusat pada pengamat (toposentris), Bumi (geosentris), Matahari (heliosentris), Bulan (selenosentris), atau lokasi lain. Pemilihan titik acuan dilakukan berdasarkan kemudahan perhitungan dan kecocokan untuk masalah yang dihadapi.

Beberapa tata koordinat disebut sebagai “geosentris”, lalu digunakan kaum Bumi datar sebagai “bukti” geosentrisme, atau Bumi diam dan pusat alam semesta. Faktanya, hal tersebut hanyalah titik acuan koordinat. “Geosentris” di sini artinya tata koordinat berpusat di Bumi. Karena kita ada di Bumi, tata koordinat geosentris cocok untuk banyak keperluan.

Lanjutkan membaca “Tata Koordinat Geosentris Bukanlah Bukti Geosentrisme”

Flat Earth Dome Model

Featured Video Play Icon

“Flat Earth Dome Model” (walter.bislins.ch/FED) adalah app yang dibuat oleh rekan Walter Bislin yang juga gemar meluruskan hoaks Bumi datar. App tersebut memetakan hasil pengamatan ke dalam model Bumi datar. Pada app ini, garis menunjukkan lintasan sinar yang akan terjadi seandainya Bumi itu datar. App ini menunjukkan bahwa cahaya perlu berbelok dengan cara yang mustahil seandainya Bumi datar, membuktikan Bumi tidak datar.

Video dari app ini beredar di komunitas Bumi datar dan mereka tidak mampu memahami yang ditampilkan dalam app tersebut. Mereka keliru mengklaim app ini “membuktikan” Bumi datar, padahal sebaliknya, app tersebut justru membuktikan secara komprehensif bahwa Bumi tidak mungkin berbentuk datar.

Lanjutkan membaca “Flat Earth Dome Model”

Melihat Bintang di Luar Angkasa

Cahaya bintang itu redup, kita hanya dapat melihat bintang saat mata kita terbiasa untuk gelap. Astronot dapat melihat bintang saat Matahari tertutup dan menghindari melihat objek besar yang disinari Matahari.

Ada astronot yang berkata bintang tak terlihat, tetapi ada pula yang dapat melihatnya. Kaum Bumi datar menggunakan hal tersebut untuk mendiskreditkan perjalanan ke luar angkasa. Faktanya, kadang astronot dapat melihat bintang, kadang tidak, sama seperti kita, tergantung situasi.

Lanjutkan membaca “Melihat Bintang di Luar Angkasa”

Langit

Featured Video Play Icon

Langit terlihat identik oleh semua pengamat di permukaan Bumi, kecuali Bumi menghalangi pandangan ke bagian langit yang berbeda untuk pengamat yang posisinya berbeda di permukaan Bumi, dan cahaya siang hari menghalangi kebanyakan objek di langit.

Kenyataan bahwa langit terlihat identik dimana pun di permukaan Bumi hanya dapat dijelaskan jika semua benda langit berjarak sangat jauh, dan bahwa Bumi berbentuk bulat.

Lanjutkan membaca “Langit”

Kemiringan Sumbu Rotasi Bumi

Featured Video Play Icon

Sumbu rotasi Bumi miring relatif terhadap bidang orbit Bumi. Akibatnya, kemiringan tersebut hanya mempengaruhi posisi objek di tata surya, seperti Matahari, Bulan dan planet-planet; tetapi tidak mempengaruhi posisi bintang di langit. Kedua sumbu rotasi Bumi tetap mengarah ke lokasi yang sama di langit.

Kaum Bumi datar gagal memahami mengapa bintang tidak dipengaruhi oleh kemiringan sumbu rotasi Bumi dan mereka gunakan hal tersebut untuk mendiskreditkan sains. Faktanya, sumbu rotasi Bumi praktis konstan dalam waktu singkat, dan tidak berubah dalam satu tahun. Namun arah sumbu rotasi Bumi tersebut tidak tegak lurus terhadap bidang orbit Bumi. Akibatnya, hanya objek di tata surya yang terpengaruh oleh kemiringan sumbu rotasi Bumi.

Lanjutkan membaca “Kemiringan Sumbu Rotasi Bumi”

Stellarium

Kaum Bumi datar gemar menunjukkan peristiwa langit dan tata letak benda langit tertentu, dan bersikeras hal tersebut tak mungkin terjadi jika Bumi bulat mengelilingi Matahari. Lalu mereka keliru menggunakannya sebagai “bukti” Bumi datar dan diam.

Kita dapat tanyakan kepada mereka waktu kejadian dan lokasi pengamat, lalu menggunakan Stellarium atau aplikasi sejenis untuk membuat simulasinya. Jika hasilnya sama dengan pengamatan, artinya sama sekali tidak ada kejanggalan. Dan masalahnya hanya bersumber dari kegagalan kaum Bumi datar untuk memahami dan membuat model yang benar.

Lanjutkan membaca “Stellarium”

Bintang-Bintang di Langit Selatan: Bukti Bumi Bulat dan Berotasi Pada Porosnya

Featured Video Play Icon

Jika kita berada di Bumi bagian selatan dan melihat ke langit bagian selatan, kita akan melihat bintang-bintang yang sama di mana pun posisi kita. Bintang-bintang tersebut mengitari sumbu bintang selatan yang berada di rasi Octans, dekat dengan bintang Sigma Octantis.

Fenomena ini tak dapat dijelaskan pada model Bumi datar.  Jika kita lihat peta yang mereka klaim sebagai “peta Bumi datar”, seharusnya kita akan melihat bintang yang berbeda-beda. Ini karena model Bumi datar tidaklah sesuai dengan fakta yang sesungguhnya.

Lanjutkan membaca “Bintang-Bintang di Langit Selatan: Bukti Bumi Bulat dan Berotasi Pada Porosnya”

Gerakan Planet Yang Terlihat dari Bumi

Featured Video Play Icon

Planet bergerak di sekitar ekliptika, yaitu garis semua di langit yang menandai lintasan Matahari relatif terhadap bintang. Dari gerak planet, terlihat jelas bahwa Venus dan Merkurius bergerak mengelilingi Matahari. Sedangkan gerakan planet yang lain yang dapat dijelaskan apabila Bumi mengelilingi Matahari.

Kaum Bumi datar mengklaim Bumi diam. Faktanya, dengan mengamati gerakan planet dalam waktu yang cukup lama, penjelasan yang paling memungkinkan adalah bahwa semua planet, termasuk Bumi, bergerak mengelilingi Matahari.

Almanak Nautika / Nautical Almanac

Almanak nautika (nautical almanac) adalah publikasi yang memuat daftar posisi dari benda langit agar pelaut dapat menggunakan navigasi selestial untuk mengetahui posisinya di laut. Karena posisi bintang tidaklah konstan, maka almanak nautika perlu diperbaharui terus menerus.

Kaum Bumi datar mengklaim posisi bintang selalu sama dan hanya bergerak mengitari kutub bintang di utara. Hal tersebut mereka gunakan sebagai “bukti” Bumi datar yang diam. Faktanya, posisi bintang mengalami perubahan, dan kita dapat mengetahui riwayat perubahan posisi bintang tersebut dari almanak nautika edisi lama.

Lanjutkan membaca “Almanak Nautika / Nautical Almanac”

Negative Parallax

Featured Video Play Icon

Stellar parallax adalah gerak semu sebuah bintang relatif terhadap bintang lain yang jaraknya lebih jauh akibat gerak Bumi mengelilingi Matahari. Negative parallax, atau gerak bintang ke arah yang salah, terjadi akibat galat pengukuran yang memberikan hasil bintang yang jauh sebagai bintang yang dekat, dan sebaliknya.

Stellar parallax adalah bukti Bumi mengelilingi Matahari. Kaum Bumi datar menggunakan negative parallax untuk menolaknya. Faktanya, hal tersebut hanyalah ketidakpastian statistik.

Lanjutkan membaca “Negative Parallax”

Planet dan Bintang

Planet bukan bintang. Pada pengamatan sekilas, planet dan bintang terlihat sebagai titik di langit malam. Tetapi dengan pengamatan teliti, kita tahu bahwa planet berbeda dengan bintang.

Kaum Bumi datar bersikeras planet adalah bintang. Faktanya kita dapat dengan mudah mengamati banyak sifat planet yang membedakannya dari bintang, dengan usaha dan peralatan seadanya.

Lanjutkan membaca “Planet dan Bintang”

Airy’s Failure – Kegagalan Airy

Featured Video Play Icon

Airy’s Failure adalah eksperimen Sir George Airy yang gagal untuk membuktikan teori aether dengan mengukur stellar aberration. Sedangkan fenomena stellar aberration itu sendiri merupakan bukti langsung pertama dari gerak Bumi mengelilingi Matahari.

Kaum Bumi datar menyangka Airy’s Failure adalah kegagalan dalam membuktikan gerak Bumi. Faktanya, Airy’s Failure adalah kegagalan untuk membuktikan teori aether. Eksperimen ini tergantung pada pengetahuan bahwa Bumi bergerak mengelilingi Matahari.

Lanjutkan membaca “Airy’s Failure – Kegagalan Airy”

Presesi Sumbu Rotasi Bumi / Axial Precession

Featured Video Play Icon

Bumi mengalami presesi sumbu rotasi. Sumbu rotasi Bumi bergeser lambat dengan siklus 25772 tahun. Akibatnya, bintang yang kita sebut sebagai bintang kutub akan selalu berganti dari satu bintang ke bintang lainnya.

Berlawanan dengan klaim dari kaum Bumi datar, akibat presesi sumbu rotasi Bumi, Polaris pernah tidak berfungsi sebagai Bintang Utara, dan tidak akan selalu menjadi Bintang Utara. Dalam 20 abad ke depan, Gamma Cephei akan menjadi Bintang Utara.

Lanjutkan membaca “Presesi Sumbu Rotasi Bumi / Axial Precession”