Perspektif Paksa

Matahari dan Bulan terlihat berukuran sama di langit, tetapi tidak berukuran sama. Keduanya hanya terlihat sama karena Matahari 400× lebih besar, tapi juga 400× lebih jauh. Untuk menjelaskannya, kita gunakan perspektif paksa pada foto.

Kaum Bumi datar bersikeras Matahari & Bulan berukuran sama hanya karena terlihat berukuran sama. Dengan “logika” yang sama, adik di atas memiliki tinggi sama dengan menara Eiffel.

Lanjutkan membaca “Perspektif Paksa”

Hubungan Fase Bumi dan Fase Bulan

Fase Bulan yang terlihat dari Bumi adalah kebalikan dari fase Bumi yang terlihat dari Bulan pada waktu yang sama. Jika kita melihat bulan sabit dari Bumi, maka seseorang di Bulan pada saat bersamaan akan melihat Bumi bungkuk, dan sebaliknya.

Kaum Bumi datar melihat fase Bulan pada sebuah misi Apollo berbeda daripada fase Bumi yang terlihat pada foto Bumi dari misi tersebut. Lalu mereka gunakan untuk mendiskreditkan pendaratan di Bulan, keliru berasumsi bahwa kedua fase tersebut seharusnya sama. Faktanya, kedua fase tersebut saling berlawanan, dan semua akan konsisten.

Posisi Planet-Planet Yang Sejajar

Planet-planet bergerak mengelilingi Matahari. Terkadang posisi planet sejajar sehingga planet-planet tersebut terlihat dekat di langit, dan lebih jarang lagi jika melibatkan lebih dari dua planet.

Salah satu kejadian tersebut terjadi pada Mei 2011 dimana Merkurius, Venus, Mars, dan Jupiter semuanya terlihat dekat di langit. Merkurius dan Venus berada lebih dekat Matahari daripada Bumi, sementara itu Mars dan Jupiter lebih jauh. Kaum Bumi datar tak mampu memahami bagaimana semua planet tersebut bisa terlihat dekat di langit, dan mereka gunakan untuk mendiskreditkan sains. Faktanya, geometri posisi planet-planet tersebut dapat mengakomodasi terjadinya fenomena tersebut. Dan diagram ini dapat dengan mudah menjelaskan posisi dari planet-planet tersebut saat fenomena tersebut terjadi.

Lanjutkan membaca “Posisi Planet-Planet Yang Sejajar”

Gerhana Satelit atau Sun Outage

Gerhana satelit (sun outage) adalah gangguan sinyal satelit geostasioner yang terjadi karena Matahari berada tepat di belakang satelit yang berkomunikasi dengan penerima di Bumi. Gerhana satelit terjadi sekitar ekuinoks Maret dan ekuinoks September.

Kaum Bumi datar gagal memahami mengapa jadwal sun outage berbeda untuk satelit berbeda dan lokasi penerima yang berbeda; lalu mereka gunakan untuk mendiskreditkan hal tersebut. Faktanya tak sulit untuk menjelaskan geometri terjadinya sun outage, dan konsisten dengan ekspektasi.

Lanjutkan membaca “Gerhana Satelit atau Sun Outage”

Mengamati Merkurius dan Venus

Merkurius dan Venus adalah planet inferior. Keduanya memiliki orbit lebih dekat ke Matahari daripada Bumi. Kedua dapat terlihat jika berada di atas horizon, dan lebih mudah diamati jika Matahari berada di bawah horizon. Semakin besar elongasi, atau sudut antara keduanya dan Matahari, maka semakin mudah pula untuk dilihat. Karena geometri tersebut, Merkurius dan Venus hanya dapat dilihat di awal atau akhir malam hari di kebanyakan lokasi di Bumi.

Kaum Bumi datar mengklaim Merkurius & Venus harusnya tidak mungkin terlihat karena lebih dekat Matahari dan saat malam hari, kita membelakangi Matahari. Faktanya, di awal dan akhir malam, kita masih dapat menatap ke arah mendekati Matahari untuk mengamati kedua planet.
Lanjutkan membaca “Mengamati Merkurius dan Venus”

Geometri dari Fenomena Bulan Purnama

Banyak dari kita mengalami masalah kognisi spasial, dan kesulitan untuk membayangkan bagaimana misalnya Bulan purnama dapat terlihat sepanjang malam. Pemikirannya adalah Bulan purnama terjadi karena Matahari-Bumi-Bulan hampir lurus, maka Bulan purnama seharusnya hanya terlihat di tengah malam.

Kaum Bumi datar yang mengalami masalah tersebut mengambil langkah lebih jauh dan menganggap hal tersebut sebagai “bukti” bahwa kejadian Bulan purnama tak dapat dijelaskan pada Bumi bulat. Faktanya, fenomena Bulan purnama dapat dengan mudah dijelaskan pada model Bumi bulat.

Lanjutkan membaca “Geometri dari Fenomena Bulan Purnama”

Perbandingan Ukuran ISS dan Pesawat di Foto

Kaum Bumi datar membandingkan ukuran ISS dan pesawat yang terlihat pada foto, lalu mereka keliru menyimpulkan bahwa tidak mungkin ISS berada pada ketinggian 410 km. Kesalahan mereka adalah menganggap ketinggian dan jarak adalah hal yang sama, dan mengabaikan jarak darat.

Jika sebuah pesawat berada di ketinggian 12 km, bukan berarti jarak dari seorang pengamat juga 12 km. Ketinggian dan jarak menjadi sama hanya jika pesawat tersebut berada tepat di atas pengamat. Jika tidak berada di atas pengamat, maka jarak ke pesawat akan lebih jauh daripada ketinggiannya.

Lanjutkan membaca “Perbandingan Ukuran ISS dan Pesawat di Foto”

Gerhana Matahari: Panjang Umbra vs Jarak Bumi-Bulan

Jarak Bumi-Matahari adalah 149.600.000 km dan jarak Bumi-Bulan adalah 384.400 km. Kedua nilai tersebut adalah nilai rata-rata dan nilai sebenarnya berada di sekitar nilai rata-rata tersebut. Saat terjadinya gerhana Matahari, jarak sebenarnya menentukan apakah terjadi gerhana Matahari total atau cincin.

Kaum Bumi datar menghitung geometri gerhana Matahari menggunakan angka jarak-rata-rata tersebut, dan hasilnya umbra tidak mencapai permukaan Bumi. Mereka lalu terburu-buru menyimpulkan bahwa gerhana seharusnya tidak mungkin terjadi. Faktanya, kedua angka tersebut hanyalah nilai rata-rata, bukan jarak sesungguhnya, dan jika umbra tidak mencapai permukaan Bumi pun, maka akan tetap terjadi gerhana Matahari cincin.

Lanjutkan membaca “Gerhana Matahari: Panjang Umbra vs Jarak Bumi-Bulan”

Gerhana yang Mustahil

Selenelion adalah gerhana Bulan langka dimana Bulan dan Matahari dapat terlihat bersamaan. Ada jenis selenelion yang lebih langka lagi yang terjadi jika gerhana yang terjadi adalah gerhana Bulan sebagian dan bagian Bulan yang tertutup bayangan Bumi adalah bagian atasnya.

Kaum Bumi datar mengklaim gerhana ini mustahil karena lokasi bayangannya yang salah. Faktanya, gerhana dapat terjadi karena pengamat melihat tidak lurus ke depan, tetapi sedikit ke bawah akibat penurunan horizon dan refraksi atmosfer.

Lanjutkan membaca “Gerhana yang Mustahil”

Bagian Umbra, Penumbra, & Antumbra Pada Diagram Gerhana

Cahaya merambat secara lurus. Sifat tersebut dapat kita gunakan untuk mengetahui bagian umbra, penumbra, dan antumbra dari bayangan dengan cara menarik garis lurus dari sisi sumber cahaya ke sisi objek yang menutupi dan melewatinya.

Kaum Bumi datar mengklaim bahwa garis pada diagram gerhana menyalahi sifat sumber cahaya yang memancarkan sinar ke segala arah. Faktanya, garis hanyalah alat bantu untuk mengetahui batas dari bagian-bagian bayangan pada diagram gerhana.

Lanjutkan membaca “Bagian Umbra, Penumbra, & Antumbra Pada Diagram Gerhana”

Orion

Featured Video Play Icon

Orion adalah rasi bintang yang terletak tepat di atas khatulistiwa. Akibatnya, Orion dapat terlihat dari mana pun di Bumi. Sudut lintasan Orion saat terbit dan terbenam tergantung dari derajat lintang pengamat. Demikian pula dengan sudut ketinggian saat kulminasi, atau saat Orion berada di posisi tertinggi di langit. Semua fakta tersebut hanya konsisten jika Bumi bulat.

Kaum Bumi datar mengklaim fakta bahwa Orion selalu terlihat dari seluruh lokasi di Bumi sebagai hal yang mengherankan. Hal tersebut hanya bersumber dari kesulitan mereka untuk memahami geometri benda langit. Dengan memahami gerak rotasi bumi, dan dimana rasi Orion berada, tak sulit untuk menyimpulkan bahwa kenampakan Orion konsisten dengan fakta Bumi bulat.

Referensi

Geometri dari Kejadian Bulan Sabit

Banyak di antara kita yang mengalami kesulitan untuk membayangkan bagaimana misalnya Bulan sabit dapat terlihat di malam hari, padahal posisi Bulan berada lebih dekat dari Matahari daripada Bumi, dan posisi kita saat malam hari membelakangi Matahari. Menurut mereka, seharusnya pada malam hari kita tak dapat melihat Bulan.

Kaum Bumi datar yang mengalami kesulitan visualisasi seperti itu mengambil langkah lebih jauh dan menganggap hal tersebut sebagai ‘bukti’ bahwa fenomena alam tersebut tidak mungkin dijelaskan oleh ilmu pengetahuan. Faktanya, fenomena terlihatnya Bulan sabit saat malam hari dapat dengan mudah dijelaskan pada model Bumi bulat.

Lanjutkan membaca “Geometri dari Kejadian Bulan Sabit”

Crux

Featured Video Play Icon

Rasi Crux dapat terlihat dari lokasi di selatan 26°LU, dan selalu terlihat di langit dari lokasi  di selatan 26°LS. Pada Bumi datar, Crux terliat pada seluruh bagian pinggir yang posisinya berlawanan, tetapi tidak pada bagian tengahnya. Hal ini membuktikan Bumi tidak mungkin datar. Kenampakan Crux hanya konsisten pada model Bumi bulat.

Lanjutkan membaca “Crux”

Bintang Biduk atau Big Dipper

Featured Video Play Icon

Bintang Biduk atau Big Dipper adalah asterisme yang terang di langit utara. Bintang Biduk selalu terlihat dari utara 41°LU dan selalu tidak terlihat dari selatan 41°LS. Kaum Bumi datar melihat Bintang Biduk selalu terlihat dari lokasi mereka dan menggunakannya sebagai ‘bukti’ Bumi datar. Faktanya, Bintang Biduk tak selalu terlihat di derajat lintang yang lain, dan membuktikan Bumi berbentuk Bulat.

Lanjutkan membaca “Bintang Biduk atau Big Dipper”

Keterlihatan Bulan dari Dua Lokasi yang Berlawanan di Bumi

Beberapa kaum Bumi datar kebingungan bahwa dua pengamat pada lokasi yang berlawanan di Bumi dapat mengamati Bulan pada waktu yang sama, lalu mereka menganggap hal tersebut sebagai ‘bukti’ Bumi datar. Hal tersebut hanyalah masalah kognisi spasial di sisi mereka.

Pengamat di permukaan Bumi memiliki pandangan vertikal 180°ke langit, dan dapat mengamati objek yang berada dekat horizon, dan bukan hanya objek yang berada di atas saja. Dua pengamat yang berada di sisi Bumi yang berlawanan tidak memiliki masalah mengamati Bulan di waktu yang sama.

Lanjutkan membaca “Keterlihatan Bulan dari Dua Lokasi yang Berlawanan di Bumi”

Fase Bulan Tidak Terjadi Akibat Bulan Terhalang Bumi

Banyak penganut Bumi datar mengira bahwa pada model Bumi bulat, fase Bulan terjadi karena Bulan tertutup bayangan Bumi. Mereka salah. Fase Bulan terjadi akibat bentuk dari bagian bulan yang terkena sinar Matahari jika dilihat dari pengamat.

Sedangkan fenomena Bulan tertutup bayangan Bumi dinamakan gerhana Bulan. Fase Bulan terjadi setiap saat dan memiliki siklus bulanan. Sedangkan gerhana Bulan tidak selalu terjadi, dan hanya terjadi sesekali saja.

Lanjutkan membaca “Fase Bulan Tidak Terjadi Akibat Bulan Terhalang Bumi”

Perbedaan Ukuran Bumi & Bulan yang Terlihat Bersama Dalam Foto-Foto yang Berbeda

Bentuk objek yang terlihat dalam sebuah foto tergantung dari perspektif, posisi yang mengambil foto terhadap objek; dan field of view, lebar sudut pandang dari lensa kamera yang digunakan. Semakin jauh objek, maka semakin kecil terlihat dalam foto. Sebaliknya, semakin dekat objek, semakin besar terlihat dalam foto. Untuk field of view, semakin sempit field of view, semakin besar objek terlihat pada foto. Dan semakin lebar field of view, semakin kecil objek terlihat pada foto.

Kaum Bumi datar melihat perbedaan proporsi ukuran Bumi dan Bulan pada foto-foto yang berbeda sebagai suatu inkonsistensi yang mencurigakan. Mereka salah. Foto-foto tersebut diambil dengan menggunakan perspektif dan field of view yang berbeda.

Lanjutkan membaca “Perbedaan Ukuran Bumi & Bulan yang Terlihat Bersama Dalam Foto-Foto yang Berbeda”

Menentukan Kenampakan Bintang Dari Deklinasinya dan Lintang Pengamat

Kita dapat mengetahui apakah bintang terlihat dari lokasi tertentu dengan menggunakan deklinasi bintang tersebut dan derajat lintang posisi pengamat, tergantung dari faktor lain seperti cuaca, topologi dan kecerahan bintang. Hal ini dapat dilakukan hanya karena Bumi bulat dan berotasi.

Jika Bumi datar, semua bintang akan terlihat sepanjang malam dari semua lokasi. Kita tak melihat bintang yang sama setiap malam karena sebagian dari bintang tersebut berada di bawah horizon dan tertutup oleh Bumi.

Lanjutkan membaca “Menentukan Kenampakan Bintang Dari Deklinasinya dan Lintang Pengamat”

Bintik Matahari Dilihat Dari Lokasi yang Berbeda

Bintik Matahari (sunspots) adalah bintik-bintik berwarna gelap di permukaan Matahari. Bintik Matahari tak dapat diprediksi, namun posisi bintik-bintik di permukaan Matahari tersebut akan selalu sama jika diamati dimana pun di permukaan Bumi. Hanya saja orientasinya akan terlihat berbeda pada tempat yang berbeda. Pengamat pada lokasi yang berseberangan akan melihat posisi bintik Matahari yang terbalik. Hal ini disebabkan bentuk Bumi yang bulat. Dua pengamat yang berbeda di permukaan Bumi tidak berdiri di permukaan yang sebidang.

Sebagian penganut Bumi datar memiliki masalah spatial awareness. Mereka mengalami kesulitan membayangkan bagaimana fakta ini bisa terjadi di Bumi bulat, dan menjadikan hal tersebut sebagai ‘bukti’ Bumi datar. Mereka salah.

Seandainya Matahari berjarak dekat, maka pengamat pada posisi yang jauh berbeda akan melihat posisi bintik Matahari yang berbeda pula. Faktanya tidak demikian. Dua pengamat di permukaan Bumi selalu dapat melihat bintik-bintik Matahari yang praktis sama persis, walaupun posisi pengamat sangat berjauhan.

Perbedaan Orientasi Bulan Dilihat Dari Lokasi yang Berbeda

Bulan terlihat praktis sama persis dari mana pun di permukaan Bumi. Ini terjadi karena Bulan jaraknya sangat jauh relatif terhadap jarak dari dua pengamat yang ada di permukaan Bumi. Tetapi orientasinya terlihat berbeda dari tempat yang berbeda. Pengamat pada lokasi yang berseberangan akan melihat Bulan yang terbalik. Bentuk Bumi yang bulat menyebabkan hal ini. Dua pengamat yang berbeda di Bumi tidak berdiri di permukaan yang sebidang.

Sebagian penganut Bumi datar memiliki masalah spatial awareness. Mereka mengalami kesulitan membayangkan bagaimana fakta ini bisa terjadi di Bumi bulat, dan menjadikan hal tersebut sebagai ‘bukti’ Bumi datar. Mereka salah. Jika Bulan jaraknya dekat, kita seharusnya akan dapat melihat sisi Bulan yang berbeda dari lokasi yang berseberangan di Bumi. Tetapi kenyataannya tidak. Dua pengamat selalu melihat sisi bulan yang sama walau posisinya sangat berjauhan.