Klasifikasi dari Reaksi-Reaksi Kaum Bumi Datar

Ada sangat banyak observasi yang membuktikan Bumi berbentuk bulat, namun kaum Bumi datar tak mampu untuk merelakan kepercayaannya dan menerima kenyataan tersebut. Kami mengklasifikasikan reaksi kaum Bumi datar saat mereka menerima informasi yang bertentangan dengan keyakinannya tersebut ke dalam tiga kategori utama:

  • Reaksi tipe-A: ad hoc rescue / asumsi di atas asumsi
  • Reaksi tipe-B: ad hominem / fitnah / suudzon
  • Reaksi tipe-C: willful ignorance / sengaja mengabaikan

Reaksi tipe-A: ad hoc rescue / asumsi di atas asumsi

Pelaku mencoba menciptakan “penjelasan” seakan observasi tersebut dapat terjadi jika Bumi datar. Dalam kasus ini, pelaku menerima bahwa observasi tersebut benar, tetapi bersikeras bahwa kejadian tersebut dapat terjadi jika Bumi datar.

Jika informasi dapat mudah diverifikasi melalui pengamatan pribadi, maka besar kemungkinan pelaku akan menggunakan reaksi jenis ini. Tidaklah mungkin untuk berbohong mengenai observasi yang dapat diamati oleh semua orang.

Reaksi tipe-B: ad hominem / fitnah / suudzon

Pelaku menyerang kredibilitas pembawa informasi, lalu mengesampingkan pengamatan tersebut sebagai kebohongan. Dalam kasus ini, pelaku menolak kebenaran informasi dengan tuduhan fakta tersebut sengaja dimanipulasi. Contohnya, bahwa itu adalah CGI, atau hasil photoshop.

Jika informasi berasal dari pihak ketiga, dan tak mudah diverifikasi secara pribadi, maka besar kemungkinan pelaku akan menggunakan reaksi jenis ini.

Reaksi tipe-C: willful ignorance / sengaja mengabaikan

Pelaku mengabaikan informasi, pura-pura informasi tersebut tidak ada, atau tidak pernah mereka dengar. Mereka dapat bereaksi dengan berbagai macam cara. Mereka dapat merespon secara emosional, mengalihkan pembicaraan ke topik lain, atau kabur dari diskusi. Tapi pada akhirnya tetap sama: informasi tersebut tidak lagi dibahas.

Pelaku akan menggunakan reaksi jenis ini jika mereka merasa tidak dapat menggunakan reaksi tipe-A atau tipe-B. Mereka sadar bahwa mereka tidak mampu mempertahankan argumentasi mereka. Beberapa dari pelaku tahu bahwa mereka salah, tetapi tidak bersedia untuk menerima kenyataan, atau tidak ingin terlihat salah di muka umum.