Tata Koordinat Geosentris Bukanlah Bukti Geosentrisme

Untuk keperluan astronomi, tata koordinat langit digunakan untuk memetakan posisi benda langit seperti satelit, planet, bintang dan sebagainya. Setiap tata koordinat langit memiliki titik awal acuan, yang bisa terpusat pada pengamat (toposentris), Bumi (geosentris), Matahari (heliosentris), Bulan (selenosentris), atau lokasi lain. Pemilihan titik acuan dilakukan berdasarkan kemudahan perhitungan dan kecocokan untuk masalah yang dihadapi.

Beberapa tata koordinat disebut sebagai “geosentris”, lalu digunakan kaum Bumi datar sebagai “bukti” geosentrisme, atau Bumi diam dan pusat alam semesta. Faktanya, hal tersebut hanyalah titik acuan koordinat. “Geosentris” di sini artinya tata koordinat berpusat di Bumi. Karena kita ada di Bumi, tata koordinat geosentris cocok untuk banyak keperluan.

Lanjutkan membaca “Tata Koordinat Geosentris Bukanlah Bukti Geosentrisme”

Geosentrisme Tidak Mendukung Model Bumi Datar

Featured Video Play Icon

Geosentrisme adalah penjelasan mengenai alam semesta dimana Bumi berada di pusatnya. Pada geosentrisme, benda-benda langit mengorbit Bumi. Geosentrisme adalah model alam semesta yang diakui selama sekitar 18 abad, sebelum pada akhirnya kita mengetahui bahwa Bumi mengorbit Matahari, atau dikenal sebagai heliosentrisme.

Kita sering mengamati kaum Bumi datar menggunakan argumen yang mendukung geosentrisme seakan-akan hal tersebut juga mendukung Bumi datar. Mereka salah. Pada geosentrisme, Bumi itu bulat dan terletak di pusat alam semesta. Geosentrisme tidak cocok dengan model Bumi datar, yang merupakan penjelasan yang jauh lebih primitif lagi.

Lanjutkan membaca “Geosentrisme Tidak Mendukung Model Bumi Datar”