Saling Menghargai

Terkadang ada kaum Bumi datar yang dengan nada sopan secara baik-baik menuntut masyarakat umum, komunitas ilmiah dan para profesional untuk memperlakukan mereka dengan baik-baik dan serius. Mereka menuntut agar kita semua menghargai mereka, karena menurut mereka hanya dengan saling menghargai, kita dapat mengetahui bentuk Bumi yang sesungguhnya.

Faktanya, sikap tersebut adalah hal yang selama ini kita harapkan bersama. Namun rasa hormat berlaku dua arah. Jika mereka menuntut untuk dihormati, mereka pun juga harus menghormati. Saat penganut Bumi datar mulai menghargai pihak lain, saat itu pula mereka tidak lagi dapat mempertahankan kepercayaan Bumi datarnya. Fitnah, berburuk sangka, dan sifat suudzon adalah satu paket dengan konsep Bumi datar, dan tak mungkin dapat dipisahkan.

Syarat mendasar agar seseorang percaya Bumi datar adalah fitnah dan berburuk sangka kepada sangat banyak orang lain. Itu sebabnya fitnah dan berburuk sangka mendapatkan porsi yang sangat besar dalam ‘kurikulum’ indoktrinasi Bumi datar. Sebagian besar materi mereka tak jauh dari mendiskreditkan ilmuwan, profesional, institusi riset, lembaga antariksa dan pihak lain yang profesinya tergantung pada pemahaman yang benar mengenai bentuk Bumi yang sesungguhnya.

Pihak-pihak tersebut akan dengan senang hati menerima jika kaum Bumi datar mulai menghargai mereka. Namun saat seorang penganut Bumi datar mampu melepaskan diri dari fitnah, berburuk sangka, dan sifat suudzon yang ditanamkan oknum-oknum Bumi datar, maka tidak lagi mungkin bagi mereka untuk tetap percaya Bumi itu datar.

Tuntutan mereka agar masyarakat menghormati mereka umumnya hanyalah manis di mulut. Menghargai pihak lain perlu diwujudkan dari perilaku mereka sendiri dan tak dapat hanya dari semata-mata ucapan yang sopan.  Perlakuan masyarakat terhadap mereka selama ini justru adalah akibat mereka tidak menghargai sangat banyak anggota masyarakat.

Referensi