Hari Sinodis dan Hari Sideris

Featured Video Play Icon

Dalam 24 jam, Bumi berotasi sedikit melebihi sekali putaran penuh akibat gerak Bumi mengelilingi Matahari. Kita sebut periode tersebut “satu hari” atau satu hari sinodis. Di sisi lain, hari sideris adalah satu kali Bumi berotasi relatif terhadap bintang.

Kaum Bumi datar mengklaim jika Bumi mengelilingi Matahari, dalam enam bulan, pada jam yang sama, siang akan menjadi malam dan malam akan menjadi siang. Hal tersebut benar apabila hari yang digunakan adalah hari sideris, bukan hari sinodis, atau “hari” pada ucapan sehari-hari.

Hari sinodis, atau “hari”, adalah periode yang dibutuhkan sebuah planet (seperti Bumi) untuk berotasi sekali terhadap bintang yang dikelilinginya (seperti Matahari). Bagi Bumi, panjang dari hari sinodis adalah 24 jam.

Hari sinodis berbeda dari hari sideris, yaitu satu kali gerak rotasi relatif terhadap bintang di kejauhan. Satu hari sinodis adalah dari Matahari terbit ke Matahari terbit berikutnya, sementara satu hari sideris adalah dari terbitnya bintang di kejadian yang sama berikutnya.

Panjang dari hari hari sinodis dan hari sideris berbeda akibat gerakan Bumi mengelilingi Matahari. Posisi Matahari bergeser sekitar 1° setiap hari relatif terhadap bintang. Hal ini menyebabkan perbedaan panjang hari sinodis dan hari sideris tersebut.

Hari sinodis adalah yang kita sebut sebagai “hari” pada ucapan sehari-hari. Kita membagi satu hari sinodis menjadi 24 jam. Karena hari sinodis sedikit lebih daripada satu kali Bumi berotasi, hari sideris sedikit lebih singkat daripada 24 jam. Satu hari sideris adalah 23 jam, 56 menit, dan 4,0905 detik. Perbedaan antara hari sideris dan hari sinodis dalam satu tahun jika dijumlahkan akan sama dengan satu hari.

Referensi