Flerspektif

Banyak fenomena alam yang mustahil dijelaskan jika Bumi datar, misalnya objek di kejauhan yang terlihat tertutup bagian bawahnya saja. Agar peristiwa tersebut seakan-akan bisa terjadi jika Bumi datar, kaum Bumi datar menciptakan “penjelasan” bahwa hal tersebut diakibatkan oleh “perspektif.”

“Perspektif” yang dimaksud oleh oleh kaum Bumi datar tentunya tidak sama dengan hukum perspektif yang sesungguhnya. Untuk membedakannya dengan hukum perspektif yang benar, hukum “perspektif” ciptaan kaum Bumi datar tersebut sering dijuluki dengan sebutan “flerspective,” paduan antara kata flerf (penganut Bumi datar) dan perspective. Dalam Bahasa Indonesia, barangkali dapat kita terjemahkan menjadi flerspektif.

Pada flerspektif, objek di kejauhan dapat terlihat tertutup bagian bawahnya dengan sendirinya, walaupun terdapat line-of-sight antara pengamat dan bagian bawah objek tersebut. Hal ini tentunya bertentangan dengan fakta yang kita sesungguhnya.

Pada perspektif yang sesungguhnya, perspektif tidak menyebabkan objek terlihat sebagian dan objek dapat dilihat, bagian bawahnya juga akan terlihat apabila tidak ada halangan. Jika hanya bagian bawah dari objek yang tidak terlihat, maka hal tersebut disebabkan oleh hal lain, seperti terhalang objek lain.

Hukum flerspektif juga tidak dapat digunakan untuk sebagai dasar perhitungan secara kualitatif. Kita bisa tanyakan ke kaum Bumi datar manapun pada jarak berapa objek mulai terlihat tertutup, misalnya. Tak akan ada satu pun dari mereka yang mampu merumuskannya dan menghitungnya.

Referensi