Gerakan Awan Dilihat dari Luar Angkasa

Awan bergerak karena digerakkan oleh angin. Kecepatan rata-rata angin pada ketinggian awan hanya sekitar 18–70 km/jam, relatif sangat kecil berbanding ukuran permukaan Bumi yang terlihat dari luar angkasa.

Kaum Bumi datar menggunakan tidak bergeraknya awan untuk mendiskreditkan video yang diambil dari luar angkasa. Faktanya, awan bergerak terlalu lambat jika dilihat dari luar angkasa. Agar gerakan awan tersebut dapat terlihat, maka video perlu dipercepat.

Awan troposfer memiliki ketinggian maksimum sekitar 18300 m. Berdasarkan simulasi, objek pada ketinggian tersebut akan terlihat sampai jarak 480 km. Dengan asumsi tidak realistis bahwa awan bergerak dengan kecepatan 70 km/jam secara terus menerus, maka awan baru dapat melintasi pandangan pengamat yang ada di permukaan dalam waktu 13 jam.

Pengamat di ISS dapat melihat permukaan Bumi dengan jarak dari ujung ke ujung sekitar 4440 km. Agar awan seperti yang dijelaskan sebelumnya dapat melintasi jarak tersebut, maka diperlukan waktu lebih dari 2½ hari.

Sedangkan dari satelit geostasioner, seperti satelit cuaca Himawari, akan dapat melihat permukaan bumi yang jaraknya 18000 km dari ujung ke ujung. Agar awan yang dijelaskan sebelumnya dapat melintasi jarak tersebut, maka diperlukan waktu lebih dari 10 hari.

Dengan demikian mengharapkan awan dapat terlihat bergerak dari luar angkasa merupakan hal yang tidak realistis. Dan bahwa awan tak terlihat bergerak dari video yang diambil dari luar angkasa bukanlah hal yang janggal. Jika ingin melihat pergerakan awan, kita perlu mempercepat videonya.

Referensi