Kalkulator Lengkungan Bumi dan Refraksi Atmosfer

Refraksi atmosfer umumnya menyebabkan objek yang berjarak jauh terlihat lebih tinggi daripada yang seharusnya. Akibatnya, objek bisa saja secara fisik berada di balik lengkungan Bumi, namun masih terlihat karena cahaya mengalami pembelokkan.

Ada banyak aplikasi kalkulator dan simulasi lengkungan yang tidak memperhitungkan faktor refraksi ini. Kadang ini menjadi masalah akibat penganut Bumi datar terburu-buru menarik kesimpulan setelah menggunakan salah satu dari kalkulator ini.

Umumnya mereka melakukan pengamatan atau melakukan analisis terhadap foto yang sudah ada. Kemudian mereka memasukkan parameter jarak dan ketinggian dari pengamat dan objek yang diamati  ke dalam kalkulator. Apabila objek terlihat, tetapi menurut kalkulator seharusnya sudah berada di balik lengkungan, maka mereka biasanya dengan buru-buru menyimpulkan bahwa “lengkungan tidak ada”. Mereka salah. Hal tersebut terjadi karena kalkulator yang digunakan tidak memperhitungkan refraksi atmosfer.

Fenomena refraksi juga tidak selalu konstan, tetapi berubah sesuai kondisi atmosfer, dan hasilnya juga akan berbeda, terutama untuk benda yang sangat jauh. Pada kalkulator kelengkungan yang memperhitungkan refraksi, besarnya refraksi biasanya ada input tersendiri.

Ironisnya, banyak hasil pengamatan menunjukkan objek terhalang lengkungan, dan bagian bawah objek tak terlihat. Namun apabila tidak sama persis dengan kalkulator, maka dengan sangat terburu-buru mereka simpulkan “Bumi datar”. Padahal terhalangnya bagian bawah objek sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk membuktikan adanya lengkungan Bumi.

Beberapa Contoh Kalkulator/Simulasi Kelengkungan Online

Kalkulator/simulasi yang TIDAK memperhitungkan refraksi:

Kalkulator/simulasi yang memperhitungkan refraksi: