Gedung Turning Torso, Malmö, Swedia

Gedung Turning Torso di Malmö, Swedia, terdiri dari beberapa ruas, sehingga mudah dikenali dari jauh. Jika dilihat dari Copenhagen, Denmark, semakin jauh pengamat, semakin banyak bagian gedung yang tertutup, karena Bumi itu bulat.

‘Turning Torso’ adalah gedung setinggi 190m di kota Malmö, Swedia. Letaknya di sisi perairan (Selat Øresund). Di sisi lain selat ini terdapat kota Copenhagen, Denmark, yang hanya dipisahkan sekitar 15 km. Desain ‘Turning Torso’ sangat unik sehingga mudah diamati dari jarak jauh. Selain itu lantai di gedung ini dipisah menjadi 9 segmen sehingga ketinggian mudah diamati dari jarak yang sangat jauh sekalipun. Lanjutkan membaca “Gedung Turning Torso, Malmö, Swedia”

Besar Lengkungan Bumi yang Terlihat Pada Foto

Besar lengkungan horizon yang terlihat dalam sebuah foto tergantung pada:

  1. Ketinggian pengamat.
  2. Field of view dari kamera yang digunakan.
  3. Distorsi dari lensa kamera yang digunakan.

Kaum Bumi datar gemar menolak foto lengkungan Bumi dengan membandingkannya dengan foto lain yang menampilkan lengkungan berbeda. Faktanya, untuk membandingkannya, kita perlu memastikan semua foto diambil dari ketinggian sama, sudut pandang sama, & memperhitungkan distorsi lensa.

Lanjutkan membaca “Besar Lengkungan Bumi yang Terlihat Pada Foto”

Auguste Piccard, Ilmuwan yang Dicatut Namanya oleh Kaum Bumi Datar

Tahun 1931, Auguste Piccard naik menggunakan balon sampai ke ketinggian 15781 m, tak jauh di atas ketinggian pesawat jet penumpang. Pada ketinggian tersebut, lengkungan Bumi masih sangat kecil dan tak mudah dilihat, apalagi melalui jendela kecil di balonnya.

Pada wawancara Popular Science, Piccard mengatakan bumi “terlihat seperti piringan datar dengan tepi yang naik” dan kaum Bumi datar menafsirkan seakan beliau berkata Bumi itu datar. Faktanya, pada wawancara lain, jelas beliau paham Bumi itu bulat. Pada tulisannya, kata “globe” pun disebut berkali-kali.

Lanjutkan membaca “Auguste Piccard, Ilmuwan yang Dicatut Namanya oleh Kaum Bumi Datar”

Eksperimen “Bedford Level” Membuktikan Lengkungan Bumi

Tahun 1870, Alfred Russel Wallace menjawab tantangan penganut Bumi datar, dan berhasil membuktikan lengkungan Bumi pada percobaan Bedford Level.

Wallace melakukan eksperimen di Kanal Bedford. Beliau memasang pita hitam di jembatan Old Bedford, dan melihatnya melalui teleskop dari jembatan Welney sejauh 6 mil. Di tengah keduanya, dipasang tiang dengan dua piringan. Baik teleskop, piringan atas, dan pita hitam dipasang pada ketinggian yang sama di atas air.

Dari pengamatan melalui teleskop terlihat bahwa kedua piringan terlihat di atas pita hitam, membuktikan bahwa lengkungan Bumi memang benar nyata.

Lanjutkan membaca “Eksperimen “Bedford Level” Membuktikan Lengkungan Bumi”

Archimedes dan Permukaan Fluida

Pada abad 3 BCE, Archimedes dari Sirakusa menulis yang saat ini kita sebut sebagai Prinsip Archimedes pada bukunya “Tentang Benda Yang Mengapung” (“On Floating Bodies”) menggunakan model Bumi Bulat.

Kaum Bumi datar memelintir Prinsip Archimedes seakan mendukung klaim Bumi itu datar. Faktanya, Archimedes dan ilmuwan Yunani lainnya saat itu memahami Bumi itu bulat. Dan beliau menyebutnya secara eksplisit dalam tulisannya. Lanjutkan membaca “Archimedes dan Permukaan Fluida”

Lengkungan Permukaan Air

Jika Bumi itu bulat, lalu mengapa permukaan air selalu datar?

Akibat gravitasi, air mencari potensial terendah, sedekat mungkin ke pusat Bumi, hingga membentuk permukaan melengkung yang pusatnya sama dengan pusat Bumi. Lebar permukaan air pada kasus sehari-hari terlalu kecil dibandingkan jari-jari Bumi. Itu sebabnya permukaan air terlihat praktis datar, tetapi tidaklah datar sempurna.

Lanjutkan membaca “Lengkungan Permukaan Air”

Curvature App

Curvature App adalah aplikasi web untuk membuat simulasi kenampakan horizon dan objek di kejauhan pada Bumi bulat dan datar. App ini tersedia di walter.bislins.ch/Curve.

Saat melakukan perhitungan kenampakan objek di kejauhan, kaum Bumi datar gemar menggunakan kalkulator berkualitas rendah yang tak memperhitungkan variabel-variabel penting sehingga memberikan hasil yang keliru. Curvature App memperhitungkan semua variabel yang diperlukan, dan tak hanya memberi angka, tetapi juga simulasi kenampakannya.

Lanjutkan membaca “Curvature App”

“Stuff is Flat”: Pernyataan Neil deGrasse Tyson yang Keliru Mengenai Pengamatan Lengkungan Bumi

Neil deGrasse Tyson pernah keliru mengatakan bahwa tak mungkin untuk melihat lengkungan Bumi pada ketinggian lompat yang dilakukan Felix Baumgartner. Faktanya, kita seharusnya bisa melihatnya.

Kaum Bumi datar mengira kita percaya ucapan Neil tanpa mampu mengkritisinya dan mereka gunakan pernyataan Neil yang keliru tersebut untuk menolak pengamatan lengkungan Bumi. Namun kita tak memiliki masalah untuk mengatakan bahwa Nail salah. Salah itu wajar asal kita mau merevisi pendapat kita jika ada informasi baru dan kami yakin Neil juga akan melakukannya.

Lanjutkan membaca ““Stuff is Flat”: Pernyataan Neil deGrasse Tyson yang Keliru Mengenai Pengamatan Lengkungan Bumi”

Menghindari Tantangan dan Mengabaikan Tawaran Kompensasi

Kaum Bumi datar gemar menuduh sebuah bukti Bumi bulat adalah hasil pemalsuan. Namun jika kita menantang mereka untuk mengamatinya sendiri, mereka akan menghindarinya. Mereka bahkan akan mengabaikan tawaran kompensasi biaya yang mereka keluarkan seandainya klaim mereka benar.

Hal tersebut merupakan bentuk dari ketidaktahuan yang disengaja (willful ignorance). Di dalam benak mereka, kaum Bumi datar sebenarnya tidak yakin Bumi itu datar, atau bahkan secara tak sadar memahami Bumi itu sebenarnya bulat, tetapi secara emosional tetap mempercayai Bumi datar. Karena tidak bersedia untuk merelakan keyakinan salahnya, mereka dengan sengaja menghindari diri dari bukti-bukti yang bertentangan dengan Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Menghindari Tantangan dan Mengabaikan Tawaran Kompensasi”

Lengkungan Bumi dan Coronavirus SARS-CoV-2 yang Menyebabkan Wabah COVID-19

Permukaan air dalam wadah dengan lebar satu meter akan memiliki lengkungan sebesar 0,000002 cm yang berasal dari gravitasi Bumi. Untuk perbandingan, sebuah coronavirus SARS-CoV-2 memiliki ukuran 0,000005 cm.

Jika coronavirus SARS-CoV-2 yang menyebabkan wabah COVID-19 terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang,  maka lengkungan Bumi dalam wadah satu meter yang jauh lebih kecil juga tidak akan dapat kita amati.

Lanjutkan membaca “Lengkungan Bumi dan Coronavirus SARS-CoV-2 yang Menyebabkan Wabah COVID-19”

Diagram AutoCAD Berdasarkan Teorema Pythagoras dari Kaum Bumi Datar

Ada sebuah diagram lengkungan Bumi yang legendaris, yang dibuat oleh kaum Bumi datar menggunakan aplikasi AutoCAD berdasarkan teorema Pythagoras, dan dilengkapi dengan slogan “dengan presisi 15 digit”™. Diagram tersebut sebenarnya tidak salah, tetapi tidak memperhitungkan ketinggian pengamat dan refraksi atmosfer, sehingga tak dapat digunakan untuk menghitung tinggi objek di kejauhan yang terhalang lengkungan Bumi.

Perhitungan pada diagram tersebut akan menghasilkan angka tertutup lengkungan Bumi yang jauh lebih besar daripada seharusnya. Ketika objek di kejauhan terlihat, sementara berdasarkan diagram seharusnya tertutup, kaum Bumi datar akan keliru menarik kesimpulan bahwa “Bumi datar.”

Lanjutkan membaca “Diagram AutoCAD Berdasarkan Teorema Pythagoras dari Kaum Bumi Datar”

Kemiringan Objek di Kejauhan Akibat Lengkungan Bumi

Akibat lengkungan Bumi, objek yang berjarak jauh tetapi masih terlihat akan sedikit miring menjauhi pengamat. Namun sudutnya sangat kecil dan tak mungkin dapat terlihat oleh mata manusia.

Saat disodori foto-foto yang membuktikan lengkungan Bumi, kaum Bumi datar kerap kali merespon dengan menunjukkan di foto-foto tersebut tak terlihat kemiringan  objek menjauhi pengamat. Faktanya, kemiringan objek tersebut terlalu kecil dan tak dapat diamati.

Lanjutkan membaca “Kemiringan Objek di Kejauhan Akibat Lengkungan Bumi”

Mercusuar dan “Loom of the Light”

Mercusuar dilengkapi dengan lampu sorot yang terang. Saat gelap malam, walaupun seluruh bangunan mercusuar tertutup lengkungan Bumi, fenomena loom of the light menyebabkan cahayanya tetap dapat terlihat. Hal ini mirip dengan bagaimana kita dapat melihat rambatan dari sinar laser hijau walaupun tak dapat melihat pemancar lasernya itu sendiri.

Kaum Bumi gemar menunjukkan kasus terlihatnya cahaya mercusuar walau seharusnya seluruh bangunan mercusuar sudah tertutup lengkungan Bumi. Mereka mengklaim hal tersebut ‘bukti’ Bumi datar. Mereka salah. Karena fenomena loom of the light, kita dapat melihat cahaya yang dipancarkan mercusuar walaupun bangunan mercusuarnya sendiri tertutup lengkungan Bumi.

Lanjutkan membaca “Mercusuar dan “Loom of the Light””

Jembatan Humber dan Lengkungan Bumi

Jembatan Humber, dekat Kingston upon Hull, East Riding of Yorkshire, Inggris, adalah jembatan gantung sepanjang 2,2 km, yang mulai dibuka tanggal 24 Juni 1981. Pada saat dibuka, jembatan tersebut adalah yang jembatan gantung terpanjang di dunia.

Kedua tiangnya —walaupun sama-sama vertikal— terpisah lebih jauh 36 mm di puncaknya dibandingkan di bagian dasarnya akibat dari lengkungan Bumi.

Referensi

Hukum Perspektif Dunia Nyata Tidak Sama Dengan “Perspektif” Ciptaan Kaum Bumi Datar

Dari seorang pengamat, hukum perspektif akan membuat objek yang bergerak lurus menjauh:

  1. terlihat mendekati titik lenyap, tetapi tidak akan mencapainya,
  2. tidak akan pernah melewati atau melintasi titik lenyap,
  3. tampak mengecil,
  4. tidak pernah terlihat sepotong kecuali jika tertutup oleh objek lain.

Jika Bumi datar, maka Matahari terbenam, Matahari terbit dan fenomena lainnya dimana objek tak terlihat karena tertutup lengkungan Bumi tidak mungkin terjadi. Untuk “memperbaiki masalah” tersebut, kaum Bumi datar menciptakan “penjelasan” bahwa objek di kejauhan terlihat tertutup adalah karena “perspektif”. Walaupun demikian, “perspektif” yang mereka maksud hanyalah sebuah asumsi tak berdasar yang tidak sesuai dengan hukum perspektif di dunia nyata.

Lanjutkan membaca “Hukum Perspektif Dunia Nyata Tidak Sama Dengan “Perspektif” Ciptaan Kaum Bumi Datar”

Aturan “Delapan Inci Per Mil Kuadrat” atau “Eight Inches Per Mile Squared”

“Delapan inci per mil kuadrat” adalah aturan praktis untuk menghitung penurunan akibat lengkungan Bumi. Aturan tersebut tidak memperhitungkan ketinggian pengamat dan refraksi atmosfer. Dan dengan demikian tidak dapat digunakan untuk menghitung tinggi objek di kejauhan yang seharusnya tertutup oleh lengkungan Bumi.

Banyak kaum Bumi datar menggunakan aturan “8 inci” ini untuk menarik kesimpulan yang mirip dengan “X terlihat, tetapi pada jarak Y mil, X seharusnya berada Z kaki di bawah horizon, maka Bumi datar.” Mereka salah. Aturan “8 inci” tidak dapat digunakan untuk keperluan tersebut karena tidak memperhitungkan ketinggian pengamat dan refraksi atmosfer.

Lanjutkan membaca “Aturan “Delapan Inci Per Mil Kuadrat” atau “Eight Inches Per Mile Squared””

Matahari Terbenam dan Burj Khalifa

Burj Khalifa adalah gedung pencakar langit tertinggi di dunia dengan ketinggian sekitar 830 m. Jika kita mengamati Matahari terbenam di dasar bangunan, kita dapat buru-buru naik lift ke lantai teratas dan mengamati Matahari terbenam untuk kedua kalinya.

Karena fenomena ini, maka di Burj Khalifa terdapat 3 waktu shalat maghrib dan berbuka puasa. Semakin tinggi posisi di dalam Burj Khalifa, maka semakin lama kita harus menunggu berbuka puasa.

Hal ini terjadi karena Bumi berbentuk bulat. Jika kita berada di tempat yang lebih tinggi, maka kita akan dapat melihat Matahari lebih lama daripada yang berada di posisi rendah.

Lanjutkan membaca “Matahari Terbenam dan Burj Khalifa”

“Behind the Curve”: Eksperimen Lengkungan Bumi

Featured Video Play Icon

“Behind the Curve” adalah film dokumenter yang memperlihatkan di balik layar mengenai apa yang terjadi di komunitas Bumi datar di Amerika Serikat sebelum diadakannya konferensi Bumi datar. Di penghujung film ditampilkan seorang selebritis Bumi datar yang mencoba membuktikan Bumi datar dengan eksperimen visual. Hasilnya membuktikan permukaan Bumi melengkung jika merujuk pada hipotesis yang dibuatnya sendiri. Tetapi dia tak bersedia untuk mengakuinya.

Lanjutkan membaca ““Behind the Curve”: Eksperimen Lengkungan Bumi”

Bumi itu Bulat dan Sungai Mississippi Tak Pernah Mengalir Naik Sepanjang Alirannya

Sungai Mississippi tak pernah mengalir naik, atau dengan kata lain mengalir ke lokasi yang lebih jauh dari garis yang sejajar dengan permukaan laut (geoid) sepanjang alirannya.

Penganut Bumi datar mengklaim bahwa jika Bumi itu bulat, maka Sungai Mississippi akan mengalir naik untuk mengatasi lengkungan Bumi. Mereka salah.

Lanjutkan membaca “Bumi itu Bulat dan Sungai Mississippi Tak Pernah Mengalir Naik Sepanjang Alirannya”

Perhitungan Tertutupnya Objek Akibat Lengkungan Bumi

Besar terhalangnya objek yang berjarak jauh akibat tertutup lengkungan Bumi tergantung dari faktor-faktor:

  1. Jarak objek.
  2. Tinggi pengamat.
  3. Tinggi objek.
  4. Refraksi atmosfer.

Kaum Bumi datar sering menggunakan terlihatnya objek yang berjarak jauh untuk membuktikan lengkungan Bumi tak ada. Sering mereka tidak memperhitungkan faktor ketinggian pengamat dan refraksi atmosfer, atau melakukan kesalahan yang lain, seperti kesalahan konversi satuan, kesalahan pengukuran jarak, dsb. Setelah semua faktor diperhitungkan dan kesalahan diperbaiki, segalanya akan konsisten dengan fakta bahwa Bumi bulat.

Lanjutkan membaca “Perhitungan Tertutupnya Objek Akibat Lengkungan Bumi”