Komunikasi Serat Optik vs Satelit

Komunikasi serat-optik (fiber-optic) merupakan metoda transmisi data dengan mengirim gelombang cahaya melalui serat optik. Saat ini mayoritas komunikasi di dunia menggunakan serat optik. Walaupun demikian metoda komunikasi lain tetap ada, termasuk satelit.

Kaum Bumi datar menganggap penggunaan serat optik saat ini sebagai “bukti” satelit tidak ada. Ini adalah fallacy hasty generalization. Dengan “logika” yang sama, dapat saja kita simpulkan kereta api itu tidak ada hanya dengan menunjukkan bahwa kita bisa bepergian menggunakan mobil.

Kelebihan serat optik adalah memiliki latensi (latency) rendah. Data yang dikirim akan tiba di tujuan dalam waktu yang singkat. Latensi yang singkat penting dalam aplikasi seperti komunikasi real-time atau game online. Kelebihan lain adalah kapasitas bandwidth yang tinggi. Sehelai serat optik secara teoretis dapat memiliki bandwidth sampai 1000000 Gbps, jauh di atas kabel tembaga dengan ukuran sama, dan jauh di atas kapasitas bandwidth satelit. Dan sebuah koneksi serat optik antar negara umumnya memiliki ratusan, bahkan ribuan helai serat optik.

Dibandingkan satelit, kekurangan serat optik adalah sifatnya yang point-to-point. Untuk dijangkau serat optik, penyedia layanan harus menarik kabel serat optik ke lokasi tersebut. Sedangkan satelit sudah memiliki jangkauan yang sangat luas, dan lokasi tersebut hanya membutuhkan perangkat penerima untuk menikmati layanan satelit.

Beberapa puluh tahun lalu, sebelum banyaknya penggunaan serat optik, banyak ISP menggunakan koneksi satelit. Saat ini lebih banyak yang menggunakan serat optik karena harganya yang semakin ekonomis. Walaupun demikian, untuk lokasi terpencil yang ditinggali oleh hanya 100 orang misalnya, serat optik tak lagi ekonomis. Dalam kasus demikian, koneksi satelit bisa menjadi lebih ekonomis.

Referensi