Keterlihatan Bulan dari Dua Lokasi yang Berlawanan di Bumi

Beberapa kaum Bumi datar kebingungan bahwa dua pengamat pada lokasi yang berlawanan di Bumi dapat mengamati Bulan pada waktu yang sama, lalu mereka menganggap hal tersebut sebagai ‘bukti’ Bumi datar. Hal tersebut hanyalah masalah kognisi spasial di sisi mereka.

Pengamat di permukaan Bumi memiliki pandangan vertikal 180°ke langit, dan dapat mengamati objek yang berada dekat horizon, dan bukan hanya objek yang berada di atas saja. Dua pengamat yang berada di sisi Bumi yang berlawanan tidak memiliki masalah mengamati Bulan di waktu yang sama.

Selain itu, juga terdapat fenomena refraksi atmosfer. Akibat refraksi atmosfer, objek di kejauhan akan terlihat sedikit lebih tinggi di langit daripada posisi sebenarnya. Karena itu, pengamat yang benar-benar berada di posisi yang secara sempurna berseberangan pun dapat saja melihat Bulan pada waktu yang sama. Tentu saja Bulan harus berada di posisi yang sangat dekat dengan horizon, yaitu saat Bulan terbit dan terbenam pada kedua posisi.

Hal ini sebenarnya masalah kognisi yang sering terjadi. Banyak orang yang secara intuitif berpikir pengamat hanya dapat mengamati arah atas, padahal kita juga dapat melihat ke ‘samping’. Kesalahpahaman tersebut seharusnya dapat dengan sangat mudah diperbaiki dan dipahami.

Masalah dengan kaum Bumi datar terjadi karena mereka termotivasi untuk mencari kejanggalan sekecil apapun, bukan untuk belajar dan mengetahui fakta yang sesungguhnya. Mereka akan dengan senang hati menggunakan ketidakmampuan mereka dalam memahami fakta sesungguhnya sebagai ‘bukti’ adanya kejanggalan.