Mengamati Lengkungan Bumi dari Dekat Permukaan Bumi

Mengamati lengkungan Bumi itu semakin sulit jika posisi pengamat semakin dekat dengan permukaan Bumi. Lokasi tertinggi yang memungkinkan untuk dijangkau oleh kebanyakan orang adalah menjadi penumpang pesawat komersil. Dan itu pun dalam banyak kasus, lengkungan Bumi masih sulit dikenali secara sekilas. Walaupun demikian, dengan sedikit usaha, kita dapat mengamati lengkungan Bumi dari lokasi yang dekat dengan permukaan Bumi, asalkan kita bersedia untuk melakukan pengamatan dengan teliti.

Carilah lokasi dengan ketinggian sekitar 120-200m di atas permukaan laut, yang menghadap ke lautan tanpa terhalang. Contohnya: gedung di sisi pantai, atau bukit/gunung/tebing di sisi pantai.

Gunakan kamera DSLR/mirrorless dengan kualitas tinggi. Semakin tinggi resolusi semakin baik. Untuk lensa, gunakan lensa wide-angle atau ultra wide-angle. Misalnya 16mm pada kamera full frame, atau 10mm pada kamera APS-C. Lensa profesional memiliki kualitas yang lebih baik daripada lensa kelas konsumen, terutama dalam hal menangani distorsi.

Carilah waktu saat garis horizon terlihat tajam dan jelas, tidak kabur/blur. Misalnya saat Matahari berada di belakang kamera, saat mendung dan tidak berkabut, atau sesaat setelah Matahari terbenam.

Gunakan mistar waterpas atau objek lain yang lurus sebagai referensi. Sejajarkan mistar tersebut dengan garis horizon. Ambil foto dari mistar dan horizon. Tempatkan keduanya agar terlihat berdekatan di gambar hasilnya, Letakkan keduanya pada posisi di tengah-tengah gambar untuk meminimalkan distorsi. Pastikan keduanya dalam fokus dengan menggunakan bukaan/aperture kecil.

Perbesar gambar hasilnya secara vertikal, tetapi dengan tetap mempertahankan ukuran horizontalnya. Bandingkan garis dari mistar (atau objek lurus lainnya) dengan garis horizon di kejauhan. Jika garis horizon terlihat lebih melengkung daripada garis dari mistar, maka itu adalah lengkungan Bumi.

Referensi