Priming: Teknik Menggiring Opini yang Dilakukan Oknum-Oknum Bumi Datar

Priming adalah bagaimana informasi yang didapatkan awal mempengaruhi perilaku individu setelah itu, tanpa disadari oleh individu tersebut. Oknum-oknum Bumi datar sering menggunakan teknik priming untuk mengarahkan opini pemirsanya, misalnya agar mereka percaya semua video dari luar angkasa itu adalah hasil pemalsuan.

Jika seorang oknum Bumi datar ingin menyebarkan kesesatan Bumi datar kepada orang lain, terlebih dahulu dia harus menciptakan “penjelasan” mengapa ada foto & video dari luar angkasa. Tak ada pilihan lain bagi mereka selain menggunakan konspirasi sebagai penjelasan: mereka harus memfitnah lembaga antarika, astronot dan pihak-pihak lain terkait. Karena itu, jika ingin berhasil menyebarkan paham Bumi datar ke pihak lain, mereka harus menanamkan sifat suudzon atau prasangka ke dalam benak korban-korbannya.

Salah satu untuk melakukannya adalah dengan mengambil video astronot di luar angkasa, dan menambahkan narasi dan caption agar di mata pemirsanya terlihat seakan-akan video tersebut palsu. Mereka akan mencari hal yang sekilas bisa dipelintir menjadi terlihat janggal, lalu menambahkan “penjelasan” di depan bahwa yang akan dilihat pemirsa adalah hal janggal yang seharusnya tak ada pada video tersebut.

Karena sudah diarahkan melalui “penjelasan”, pemirsa sudah terkondisikan untuk percaya “penjelasan” tersebut, dan apa yang ditunjukkan melalui video setelahnya hanya menjadi penguat “penjelasan” tersebut. Pemirsa menganggap itu benar bukan karena apa yang ada di video tersebut, tetapi akibat “penjelasan” yang diterima sebelumnya.

Teknik priming tersebut adalah yang membuat kaum Bumi datar dapat ‘melihat’ dan ‘menyimpulkan’ hal-hal yang sebenarnya tidak ada, seperti tali yang membuat astronot melayang, gelembung di luar angkasa, dan sebagainya.

Jika pemirsa tidak cukup kritis, mereka akan terhasut, dan terjerumus menjadi korban indoktrinasi Bumi datar. Bagian konspirasi dari konsep Bumi datar adalah bagian yang paling emosional, dan paling “berkesan” dalam benak korban-korban Bumi datar. Itu sebabnya kebanyakan dari mereka lebih ‘menikmati’ hal-hal konspirasi dibandingkan fakta ilmiah. Diskusi mengenai fakta alam akan mereka geser menjadi topik NASA, Apollo dsb. Padahal bentuk Bumi bulat adalah fakta yang dapat disimpulkan berdasarkan observasi sederhana yang dilakukan sendiri, tanpa melibatkan NASA atau lembaga antariksa lain.

Referensi