Diagram Gerhana Matahari Total, Digambarkan Sesuai Skala

Diagram manapun yang menampilkan dua atau lebih benda angkasa nyaris tak pernah digambarkan sesuai dengan skala. Alasannya adalah pada kebanyakan kasus, dua benda angkasa terpisah dalam jarak yang terlalu jauh dibandingkan dengan ukurannya. Tidaklah mungkin menggambarkannya dalam skala yang benar dan tetap dapat menjelaskan apa yang ingin diterangkan. Kita tak memiliki pilihan selain menggambarnya tak sesuai skala.

Oknum-oknum Bumi datar menyebarkan tuduhan bahwa diagram-diagram tersebut tak digambarkan sesuai skala karena ada niat jahat di balik itu, bukan karena alasan teknis. Beberapa orang tak mengerti hal ini dan menjadi korban indoktrinasi Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Diagram Gerhana Matahari Total, Digambarkan Sesuai Skala”

Masalah Bintang Tak Terlihat Dalam Foto

Pada banyak foto yang diambil dari luar angkasa, kita tak melihat bintang. Ini bukan karena ada apa-apanya.  Objek bintang itu sangat redup. Biasanya jauh lebih redup daripada objek utama yang terlihat dalam foto. Jika kamera diset untuk mengambil objek utama yang jauh lebih terang daripada bintang, maka bintang tak akan terlihat pada foto. Hal ini berlaku dimana saja, di luar angkasa maupun di permukaan Bumi.

Penganut Bumi datar menganggap tak adanya bintang dalam foto sebagai ‘pemalsuan’. Mereka salah. Hal ini hanyalah keterbatasan kamera.

Lanjutkan membaca “Masalah Bintang Tak Terlihat Dalam Foto”

Perkara Galileo: Bukan Tentang Bumi Datar atau Bulat

Penganut Bumi datar sering menyebut-nyebut Galileo. Mereka memposisikan Galileo sebagai ‘penjahat’ yang mendukung Bumi bulat. Dan Galileo salah karena tak dapat mendemonstrasikan adanya stellar parallax sebagai akibat dari Bumi mengelilingi Matahari.

Mereka salah. Perkara Galileo bukanlah tentang Bumi bulat, tetapi mengenai heliosentrisme. Seluruh pihak yang terlibat waktu itu sudah bisa menerima fakta bahwa Bumi bulat.

Lanjutkan membaca “Perkara Galileo: Bukan Tentang Bumi Datar atau Bulat”

Aristarchus: Korban Strawman Demi Menyerang Besaran Jarak Matahari

Salah satu manipulasi fakta yang dilakukan penggiat Bumi datar  melibatkan Aristarchus, seorang ilmuwan abad ke-3 sebelum Masehi. Ini adalah manipulasi fakta yang asli buatan oknum-oknum penggiat Bumi datar dari dalam negeri. Disebutkan bahwa Aristarchus melakukan penghitungan jarak Matahari yang salah, tapi hasilnya masih digunakan sampai sekarang.

Klaim ini tentu saja tidak benar. Angka jarak Matahari yang kita gunakan saat ini tidak berasal dari Aristarchus. Ini adalah usaha-usaha strawman  dari oknum-oknum Bumi datar yang tak bertanggung jawab untuk menyerang keabsahan nilai jarak Matahari yang kita gunakan saat ini.

Lanjutkan membaca “Aristarchus: Korban Strawman Demi Menyerang Besaran Jarak Matahari”

Sumber Energi Satelit

“Bagaimana mungkin sebuah satelit bisa beroperasi selama bertahun-tahun tanpa pernah mengisi bahan bakarnya?”

Ini adalah salah satu pertanyaan yang dilontarkan secara retoris oleh oknum-oknum pembuat teori konspirasi Bumi datar. Tujuannya adalah untuk menanamkan bibit denialisme pada benak pendengarnya, dengan jalan memancing emosi. Asumsinya, pendengar tak akan pernah mendapatkan jawaban yang logis atas pertanyaan tersebut.

Tapi, tentu saja ada jawaban yang logis dari pertanyaan tersebut. Lanjutkan membaca “Sumber Energi Satelit”

“Bumi Bulat”: Permainan Semantik

Bumi itu bulat, tetapi tidak bulat sempurna. Diameter Bumi lebih panjang di khatulistiwa daripada diameter antar kutub. Bentuk ini dinamakan ‘oblate spheroid’. Perbedaan panjang diameter tidak besar, hanya 0,33% saja. Oleh karena itu masih bisa dikatakan sah saja menyebut Bumi berbentuk bulat.

Kaum Bumi bulat sering mempermasalahkan hal ini. Mereka simpulkan “Bumi tidak bisa dibilang bulat” karena fakta ini. Mereka salah. Semua benda yang sehari-hari kita sebut bulat sebenarnya juga tidak bulat sempurna.

Lanjutkan membaca ““Bumi Bulat”: Permainan Semantik”

Filosofi CGI

Jika penganut Bumi datar melihat foto yang diambil dari luar angkasa, maka bisa dipastikan banyak yang akan menuduh bahwa foto tersebut adalah hasil manipulasi, atau CGI, walaupun sebenarnya mereka sama sekali belum melakukan analisis yang memadai. Hal ini terjadi karena sebagian besar menjadi pengikut Bumi datar karena “meyakini”, dan bukan karena pembuktian objektif, sehingga bukti seperti foto dari luar angkasa perlu untuk diserang bagaimana pun caranya.

Lama kelamaan hal ini dilakukan secara refleks. Istilah sehari-harinya adalah “auto-CGI”.

Lanjutkan membaca “Filosofi CGI”

Gerhana Bulan: Bukti Awal Bumi Bulat

Abad 5 sebelum Masehi, umat manusia sudah memprediksi bahwa Bumi berbentuk bulat berdasarkan pemikiran. Abad 4 sebelum Masehi, Anaxagoras membuktikannya melalui pengamatan pada gerhana Bulan. Anaxagoras adalah orang pertama yang berhasil memberikan penjelasan mengenai terjadinya gerhana Bulan, yaitu bahwa Bumi tepat berada di antara Matahari dan Bulan.

Anaxagoras berkesimpulan bahwa Bumi bulat dengan melihat bayangan Bumi pada bulan yang berbentuk melengkung.

Lanjutkan membaca “Gerhana Bulan: Bukti Awal Bumi Bulat”

Panjang Waktu Siang dan Malam Pada Model Bumi Datar

Mayoritas model Bumi datar yang dikemukakan penganut Bumi datar menempatkan lautan Arktik pada tengah-tengah, dan benua Antartika pada pinggiran. Matahari digambarkan mengitari dunia mengikuti garis lingkar, dan cahaya matahari bersifat lokal seperti lampu senter.

Masalah: jika demikian, maka waktu siang dan waktu malam tidak bisa sama seperti hasil pengamatan di dunia nyata.

Lanjutkan membaca “Panjang Waktu Siang dan Malam Pada Model Bumi Datar”

Kecepatan Diukur Dari Kerangka Acuan Tertentu, Termasuk Kecepatan Bumi dan Benda Langit Lainnya

Salah satu miskonsepsi yang paling sering ditemui di komunitas Bumi datar adalah miskonsepsi mengenai kecepatan. Kesalahan umum adalah kecepatan dianggap sebagai satuan yang absolut, padahal kecepatan diukur dari sebuah kerangka acuan (frame of reference) yang digunakan. Contoh:

“Jika Bumi mengelilingi Matahari dengan kecepatan 30 km/detik, dan kecepatan Apollo hanya 11 km/detik, bagaimana mungkin astronot Apollo dapat kembali ke Bumi?”

Kita yang berada di permukaan Bumi umumnya menggunakan  kerangka acuan permukaan Bumi, namun bukan berarti semua kecepatan menggunakan kerangka acuan ini.

Lanjutkan membaca “Kecepatan Diukur Dari Kerangka Acuan Tertentu, Termasuk Kecepatan Bumi dan Benda Langit Lainnya”

Perbedaan-Perbedaan Pada Foto Bumi

Setiap kali NASA merilis foto Bumi, maka akan ada perbedaan dibandingkan dengan foto sebelumya. “Masalah” ini terkadang dibesar-besarkan oleh penganut Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Perbedaan-Perbedaan Pada Foto Bumi”

Respon untuk Respon “Jadi, Mana Lengkungannya?”

Tulisan saya dengan judul “Jadi, Mana Lengkungannya?” direspon melalui meme sebagai berikut:

Masalah 1: Karena kecerobohan pembuat gambar, gambar tidak menggambarkan aspect ratio yang benar, sehingga lengkungan lebih besar daripada gambar aslinya. Gambar dari sumber aslinya kurang lebih seperti di bawah ini. Gambar tidak sama persis karena sumber asli merupakan video siaran langsung. Lanjutkan membaca “Respon untuk Respon “Jadi, Mana Lengkungannya?””