Hukum Perspektif Dunia Nyata Tidak Sama Dengan “Perspektif” Ciptaan Kaum Bumi Datar

Dari seorang pengamat, hukum perspektif akan membuat objek yang bergerak lurus menjauh:

  1. terlihat mendekati titik lenyap, tetapi tidak akan mencapainya,
  2. tidak akan pernah melewati atau melintasi titik lenyap,
  3. tampak mengecil,
  4. tidak pernah terlihat sepotong kecuali jika tertutup oleh objek lain.

Jika Bumi datar, maka Matahari terbenam, Matahari terbit dan fenomena lainnya dimana objek tak terlihat karena tertutup lengkungan Bumi tidak mungkin terjadi. Untuk “memperbaiki masalah” tersebut, kaum Bumi datar menciptakan “penjelasan” bahwa objek di kejauhan terlihat tertutup adalah karena “perspektif”. Walaupun demikian, “perspektif” yang mereka maksud hanyalah sebuah asumsi tak berdasar yang tidak sesuai dengan hukum perspektif di dunia nyata.

Dalih yang dikemukakan kaum Bumi datar adalah bahwa objek terlihat semakin mendekati horizon jika jaraknya semakin jauh dari pengamat. Mereka melakukan ekstrapolasi fakta ini dan dengan keliru menyimpulkan jika objeknya terus bergerak menjauh, suatu saat akan melintasi horizon dan tak lagi terlihat.

Klaim tersebut berlawanan dengan pengalaman kita. Objek di atas horizon yang bergerak lurus menjauh akan terlihat selalu di atas horizon sejauh apapun objek tersebut. Jika jaraknya cukup jauh akan terlihat sebagai sebuah titik, mendekati titik lenyap. Hal yang sama terjadi untuk objek di bawah horizon. Rel kereta yang lurus akan terlihat menyatu menjadi sebuah titik di kejauhan, dan tidak akan terlihat naik ke atas dan melintasi garis horizon sejauh apapun rel kereta tersebut.

Faktanya, Matahari terbenam tidak terjadi karena Matahari bergerak menjauh, namun karena Matahari secara fisik berada di bahwah horizon dan tertutup oleh lengkungan Bumi. Fakta yang sama terjadi pada objek di kejauhan. Jika objek pada suatu saat terlihat sepotong, maka hal tersebut terjadi karena tertutup lengkungan Bumi.

Penggunaan “perspektif” sebagai “penjelasan” oleh kaum Bumi datar hanyalah satu dari sekian banyak asumsi yang diciptakan untuk mencegah teori Bumi datar dibuktikan salah. Asumsi “perspektif” mereka tidaklah sama dengan perspektif dunia nyata.

Referensi