Chang’e 4 dan Miskonsepsi Sisi Gelap vs Sisi Jauh Bulan

Wahana antariksa Chang’e 4 milik China berhasil mendarat di Bulan, dan merupakan wahana pertama yang mendarat di sisi jauh Bulan.

Sayangnya, beberapa berita menggunakan istilah “sisi gelap Bulan” yang tidak akurat. Sisi Bulan lokasi Chang’e mendarat tidak selalu gelap, tetapi selalu membelakangi pengamat di Bumi, dan tak dapat terlihat. Bagian Bulan tersebut memiliki siklus siang malam yang sama dengan sisi Bulan yang kita lihat, dan tidak selalu gelap.

Beberapa kaum Bumi datar mendapatkan informasi Chang’e 4 menggunakan panel surya. Menurut mereka, jika sisi Bulan tersebut selalu gelap, maka tidak masuk akal jika menggunakan panel surya. Mereka menggunakan hal tersebut sebagai “bukti” ada hal yang disembunyikan. Mereka hanya kebingungan mengenai istilah yang digunakan beberapa situs berita. Istilah yang lebih tepat adalah “sisi jauh dari Bulan.”

Lanjutkan membaca “Chang’e 4 dan Miskonsepsi Sisi Gelap vs Sisi Jauh Bulan”

Protes Angkasa dari ASAN yang Digunakan Kaum Bumi Datar untuk Menghasut

Tahun 2017, grup yang bernama ASAN memprotes Donald Trump dengan cara mengirimkan balon ke lapisan stratosfer membawa kamera dan pesan dengan kata-kata keras, yang dikutip dari ucapan Edgar Mitchell, astronot dari misi Apollo 14.

Oknum Bumi datar menyajikan hal tersebut seakan-akan ASAN berniat menunjukkan lengkungan Bumi untuk mengejek mereka. Dan lalu ASAN “lupa” menutupi fakta kameranya memiliki lensa fisheye. Namun faktanya, ASAN tidak pernah berniat membuat video tersebut untuk membuktikan Bumi bulat atau mengejek kaum Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Protes Angkasa dari ASAN yang Digunakan Kaum Bumi Datar untuk Menghasut”

White Alice dan Propagasi Troposcatter

Troposcatter adalah metoda propagasi transmisi sinyal yang memanfaatkan fenomena hamburan sinyal di lapisan atas troposfer. Sinyal microwave yang dipancarkan ke lapisan troposfer akan mengalami hamburan acak ke arah yang berbeda-beda. Jika antena penerima diletakkan di lokasi yang tepat, akan ada sebagian kecil sinyal yang dihamburkan tersebut yang mengarah ke penerima.

White Alice adalah jaringan troposcatter di Amerika Utara milik militer yang sekarang sudah tak aktif dan digantikan fungsinya dengan satelit. White Alice sering digunakan kaum Bumi datar untuk “menjelaskan” adanya layanan dari satelit. Mereka salah. Teknologi troposcatter tak dapat menggantikan semua fungsi satelit.

Lanjutkan membaca “White Alice dan Propagasi Troposcatter”

Peta Bintang Lama dan Presesi Sumbu Rotasi Bumi

Akibat gerak Bumi berotasi, sumbu rotasi Bumi mengalami presesi, atau pergeseran. Akibatnya, sumbu rotasi  bintang akan mengalami pergeseran dengan periode sekitar 26000 tahun. Saat ini Polaris berada dekat dengan sumbu rotasi bintang Utara. Namun 2000 tahun yang lalu, bintang Kochab lebih dekat ke sumbu rotasi daripada Polaris. Dan 2000 tahun yang akan datang, Errai akan lebih tepat disebut sebagai bintang utara daripada Polaris.

Kaum Bumi datar mengklaim bintang-bintang selalu berada di posisi yang sama adalah bukti Bumi tak bergerak. Mereka salah. Dengan mengamati peta bintang lama terbitan beberapa abad yang lalu, perbedaan sumbu rotasi bintang dapat dengan mudah diketahui. Hal ini membuktikan bintang tak selalu berada di posisi yang sama, dan bahwa Bumi berotasi.

Lanjutkan membaca “Peta Bintang Lama dan Presesi Sumbu Rotasi Bumi”

Kawah Tycho

Kawah Tycho adalah kawah di Bulan berdiameter 85 km. Ukurannya terlalu kecil untuk dilihat oleh mata telanjang. Tetapi posisinya berada di dataran tinggi berwarna terang yang dapat terlihat seperti kawah itu sendiri. Kawah ini juga memiliki ray system besar, yang berasal dari materi yang terlempar saat Kawah Tycho pertama kali terbentuk.

Kaum Bumi datar mengklaim terlihatnya Kawah Tycho sebagai ‘bukti’ Bulan berjarak dekat. Mereka salah. Kita tak dapat melihat Kawah Tycho dengan mata telanjang. Yang terlihat sebenarnya adalah dataran tinggi yang berwarna cerah atau ray system dari kawah tersebut.

Lanjutkan membaca “Kawah Tycho”

Exposure dalam Fotografi

Featured Video Play Icon

Pada fotografi, exposure adalah jumlah cahaya yang mencapai sensor/film kamera, ditentukan dari faktor shutter speed, aperture, dan kecerahan objek. Dengan mengubah exposure dan sensitivitas sensor (ISO), fotografer dapat mendapatkan hasil yang lebih terang atau lebih gelap.

Terlihat jelas bahwa fotografi bukanlah bidang keahlian dari kaum Bumi datar, dan sangat banyak sekali dari miskonsepsi yang beredar di kalangan mereka berasal dari ketidaktahuan mereka mengenai fotografi, salah satunya adalah exposure.

Lanjutkan membaca “Exposure dalam Fotografi”

Foto-Foto Komposit Bumi

Ada beberapa foto Bumi dari NASA yang merupakan komposit, yaitu gabungan dari beberapa foto permukaan Bumi menjadi satu Bumi. Umumnya foto-foto tersebut diambil dari satelit ketinggian rendah agar didapatkan hasil akhir yang memiliki resolusi tinggi.

Kaum Bumi datar menemukan fakta foto-foto tersebut komposit, lalu menyatakan telah menguak “bukti terbaru” dari tindakan pengelabuan, dan hal ini mereka manfaatkan untuk menghasut kita semua. Mereka salah. Tak pernah ada yang menutupi fakta bahwa foto-foto tersebut komposit dan tak ada niat untuk mengelabui. Informasi foto-foto tersebut adalah komposit dapat diketahui dari situs web NASA, jauh sebelum klaim “penemuan” dari kaum Bumi datar.

Lanjutkan membaca “Foto-Foto Komposit Bumi”

Estimasi Jarak Kapal Berdasarkan Jarak ke Horizon

Terkadang pelaut perlu mengetahui jarak dari sebuah kapal di kejauhan. Tetapi melakukan estimasi jarak sangat sulit untuk pengamat yang tak berpengalaman. Tanpa alat bantu seperti radar, satu-satunya referensi yang selalu tersedia dan dapat digunakan untuk melakukan estimasi jarak adalah horizon.
 
Dengan mengetahui ketinggian pengamat dari permukaan laut, dapat diketahui jarak ke horizon, dan dengan demikian jarak ke kapal di kejauhan dapat pula diperkirakan. Hal ini dapat dilakukan hanya karena Bumi bentuknya bulat.

Lanjutkan membaca “Estimasi Jarak Kapal Berdasarkan Jarak ke Horizon”

Objek yang Diterangi Sinar Matahari dan Kenampakan Bintang

Pada umumnya, objek yang terkena sinar Matahari jauh lebih terang daripada bintang. Karena itu bintang tak terlihat pada foto yang memuat objek yang terkena sinar Matahari, kecuali jika objek tersebut dibuat overexposed, dan menjadi terlihat terlalu terang pada gambar hasilnya.

Kaum Bumi datar menjadikan tak adanya bintang di foto sebagai dalih bagi mereka untuk berprasangka buruk kepada pihak lain. Sebenarnya masalahnya ada pada diri mereka sendiri. Apabila objek utama di foto diterangi oleh Matahari, maka biasanya bintang tak akan terlihat.

Lanjutkan membaca “Objek yang Diterangi Sinar Matahari dan Kenampakan Bintang”

Menentukan Kenampakan Bintang Dari Deklinasinya dan Lintang Pengamat

Kita dapat mengetahui apakah bintang terlihat dari lokasi tertentu dengan menggunakan deklinasi bintang tersebut dan derajat lintang posisi pengamat, tergantung dari faktor lain seperti cuaca, topologi dan kecerahan bintang. Hal ini dapat dilakukan hanya karena Bumi bulat dan berotasi.

Jika Bumi datar, semua bintang akan terlihat sepanjang malam dari semua lokasi. Kita tak melihat bintang yang sama setiap malam karena sebagian dari bintang tersebut berada di bawah horizon dan tertutup oleh Bumi.

Lanjutkan membaca “Menentukan Kenampakan Bintang Dari Deklinasinya dan Lintang Pengamat”

Rotasi Atmosfer Bumi

Atmosfer Bumi adalah bagian dari Bumi, dan praktis mengikuti gerak rotasi Bumi seperti bagian Bumi yang lain. Karena beberapa faktor, atmosfer Bumi memiliki gerak yang relatif kecil dan tak beraturan relatif terhadap permukaan. Kita sebut hal ini dengan istilah “angin.” Rekor angin tercepat adalah 408 km/jam, relatif terhadap permukaan Bumi.

Banyak miskonsepsi tentang Bumi berasal dari anggapan keliru bahwa hanya bagian Bumi yang padat yang berotasi, dan atmosfer tidak berotasi. Jika itu benar, maka seharusnya kita akan merasakan angin dengan kecepatan 1674 km/jam dekat khatulistiwa, atau lebih dari 4× rekor angin tercepat. Kita tak merasakan angin seperti itu, dan kita dapat simpulkan bahwa atmosfer bergerak dengan kecepatan yang praktis sama dengan permukaan Bumi.

Lanjutkan membaca “Rotasi Atmosfer Bumi”

Bumi itu Bulat dan Sungai Mississippi Tak Pernah Mengalir Naik Sepanjang Alirannya

Sungai Mississippi tak pernah mengalir naik, atau dengan kata lain mengalir ke lokasi yang lebih jauh dari garis yang sejajar dengan permukaan laut (geoid) sepanjang alirannya.

Penganut Bumi datar mengklaim bahwa jika Bumi itu bulat, maka Sungai Mississippi akan mengalir naik untuk mengatasi lengkungan Bumi. Mereka salah.

Lanjutkan membaca “Bumi itu Bulat dan Sungai Mississippi Tak Pernah Mengalir Naik Sepanjang Alirannya”

Kapal Terlihat Tenggelam di Balik Horizon dan “Penjelasan-Penjelasan” yang Diciptakan Kaum Bumi Datar

Akibat lengkungan Bumi, kapal yang menjauh akan terlihat menghilang mulai dari bagian bawahnya. Fakta ini adalah salah satu bukti Bumi bulat, dan salah satu fakta yang pertama kali “ditangani” kaum Bumi datar dengan menciptakan berbagai macam “penjelasan” bagaimana fakta ini dapat terjadi di Bumi datar.

Beberapa “penjelasan” tersebut di antaranya adalah: refraksi, perspektif, zoom memperlihatkan kapal di kejauhan, dan batas pandangan. Tak ada satupun yang benar-benar dapat “menjelaskan” fakta tersebut .

Lanjutkan membaca “Kapal Terlihat Tenggelam di Balik Horizon dan “Penjelasan-Penjelasan” yang Diciptakan Kaum Bumi Datar”

Sama Tinggi, Lebih Tinggi dan Lebih Rendah dalam Ilmu Bumi

Posisi yang lebih tinggi adalah lebih jauh dari pusat Bumi, relatif terhadap permukaan laut. Posisi yang lebih rendah adalah lebih dekat ke pusat Bumi, relatif terhadap permukaan laut. Dua buah posisi adalah sama tinggi apabila jaraknya sama dari permukaan laut.

Kaum Bumi datar tak mampu memahami hal tersebut. Bagi mereka, ‘rata’ artinya adalah rata dalam konteks pandangan/visual. Mereka salah. Jika berhubungan dengan Bumi dan permukaan Bumi, ketinggan diukur relatif terhadap referensi, yang biasanya adalah ketinggian permukaan laut. Lanjutkan membaca “Sama Tinggi, Lebih Tinggi dan Lebih Rendah dalam Ilmu Bumi”

Bukti Bumi Bulat dari Penganut Bumi Datar

Banyak penganut Bumi datar yang telah mengeluarkan sangat banyak tenaga dan dana untuk melakukan berbagai macam observasi dan eksperimen. Mereka telah membeli peralatan mahal, bepergian jarak jauh ke negara lain, mendesain eksperimen dengan sangat mendetail dan melakukan percobaan skala-besar; semua untuk membuktikan keyakinan mereka bahwa Bumi datar. Namun banyak dari eksperimen dan observasi tersebut ternyata merupakan bukti tak terbantahkan bahwa Bumi berbentuk bulat.

Pada kebanyakan kasus, mereka tak akan menerima kesimpulan tersebut. Biasanya mereka akan menyalahartikan, menolak, berbohong dan menutupi hasilnya. Hal tersebut disebabkan faktor psikologis yang dinamakan confirmation bias. Walaupun demikian, hasil eksperimen dan observasi mereka berbicara lebih nyaring daripada klaim-klaim yang mereka sampaikan, dan semuanya adalah bukti valid bahwa Bumi berbentuk bulat.

Ini adalah beberapa dari observasi dan eksperimen tersebut, dimana kaum Bumi datar telah berusah payah dan mengeluarkan banyak biaya untuk melakukannya. Dan setelah itu dilakukan, mereka justru mengambil kesimpulan yang salah dan dengan spektakuler mendemonstrasikan confirmation bias mereka ke seluruh dunia.

Lanjutkan membaca “Bukti Bumi Bulat dari Penganut Bumi Datar”

Sanggahan untuk “200 Bukti Bumi Datar” dari Eric Dubay

Eric Dubay membuat sebuah daftar yang dia klaim sebagai “200 bukti Bumi datar.” Berikut adalah daftar dari “bukti-bukti” tersebut beserta sanggahannya dalam bentuk penjelasan singkat atau taut ke penjelasan kami di situs ini.

“Bukti-bukti” Dubay adalah hasil terjemahan Google Translate sehingga terjemahannya tidak sempurna.

Daftar ini masih dalam pengembangan. Sanggahan-sanggahan baru akan selalu ditambahkan secara berkala.

Lanjutkan membaca “Sanggahan untuk “200 Bukti Bumi Datar” dari Eric Dubay”

Gaya Apung

Gaya apung adalah gaya mengarah ke atas yang dikerjakan fluida yang arahnya melawan berat dari benda yang terendam. Gaya apung terjadi karena fluida memiliki gradasi tekanan. Gradasi tekanan hanya dapat terjadi jika fluida dipengaruhi oleh percepatan, seperti percepatan gravitasi Bumi.

Kaum Bumi datar sering menggunakan gaya apung sebagai “penjelasan” mengapa benda jatuh ke bawah. Mereka salah. Tanpa adanya percepatan gravitasi Bumi, gaya apung tak akan terjadi.

Lanjutkan membaca “Gaya Apung”

Librasi Bulan

Featured Video Play Icon

Bulan mengalami tidal-locking, yaitu salah satu sisi bulan selalu menghadap Bumi. Tetapi Bulan juga mengalami fenomena librasi, dan kita dapat mengintip sedikit bagian dari Bulan yang tak selalu terlihat.

Kaum Bumi datar menciptakan berbagai macam “skenario” mengenai Bulan dengan tujuan “menjelaskan” fenomena-fenomena yang yang tak dapat dijelaskan di Bumi datar. Beberapa di antaranya misalnya Bulan transparan, datar, setengah bola, dan sebagainya. Fenomena librasi membuktikan “penjelasan-penjelasan” yang mereka ciptakan tersebut salah.

Lanjutkan membaca “Librasi Bulan”

Penerbangan Taiwan-Los Angeles (bukan dari Bali) yang Mendarat Darurat di Anchorage

Sebuah penerbangan dengan rute Taiwan–Los Angeles terpaksa harus mendarat darurat di Anchorage karena salah satu penumpangnya melahirkan. Kaum Bumi datar menjadikan penerbangan tersebut sebagai salah satu “bukti”  awal Bumi datar yang berasal dari penerbangan.

Mereka salah. Hal tersebut terjadi hanya karena ketidaktahuan mereka mengenai sifat distorsi pada proyeksi peta. Kesalahan awal mereka adalah menarik garis lurus antara Taiwan & Los Angeles pada peta Mercator dan menganggap garis tersebut merupakan rute terdekat dari kedua kota tersebut.

Lanjutkan membaca “Penerbangan Taiwan-Los Angeles (bukan dari Bali) yang Mendarat Darurat di Anchorage”

Star Trail: Bukti Bumi Bulat dan Berotasi Pada Porosnya

Di bagian utara bumi, apabila kita melihat ke arah utara, kita akan melihat bintang-bintang berputar mengelilingi sebuah titik. Arah perputaran ini adalah kebalikan arah jarum jam.  Titik perputaran ini tidak terlihat apabila pengamat berada di Bumi bagian selatan.

Sebaliknya, di bagian selatan bumi, apabila kita melihat ke arah selatan, kita akan mengamati bintang berputar mengelilingi sebuah titik, tetapi ke arah berlawanan. Dan titik perputaran ini tidak akan terlihat apabila pengamat berada di Bumi bagian utara.

Lanjutkan membaca “Star Trail: Bukti Bumi Bulat dan Berotasi Pada Porosnya”