Jurus Hanya Bertanya

Jurus hanya bertanya adalah usaha menggiring opini pihak lain dengan menyampaikan pernyataan sebagai pertanyaan.

Hanya bertanya adalah jurus umum kaum Bumi datar. Pertanyaan mereka ajukan bukan karena ingin tahu, tetapi untuk menyamarkan klaim dalam bentuk pertanyaan. Mereka tak ingin jawabannya dan yakin tak akan ada yang bisa menjawab. Namun jika ada yang bisa menjawab, mereka tak akan menyukainya.

Lanjutkan membaca “Jurus Hanya Bertanya”

Foto Bulan Purnama Saat Matahari Terbenam

Bulan purnama hanya bisa terjadi jika Matahari berada di posisi berlawanan di langit dan tak pernah terlihat dekat dengan Matahari. Terdapat foto-foto di Internet yang menampilkan Bulan purnama di sebelah Matahari. Foto-foto tersebut palsu, dan fenomena tersebut mustahil terjadi.

Kaum Bumi datar menemukan foto-foto di Internet yang memperlihatkan Bulan purnama di sebelah Matahari, lalu mereka gunakan sebagai “bukti” sinar Bulan bukan pantulan cahaya Matahari. Faktanya, mereka hanya tak menyadari bahwa foto-foto tersebut palsu.

Lanjutkan membaca “Foto Bulan Purnama Saat Matahari Terbenam”

Kilauan / Glare

Featured Video Play Icon

Kilauan (glare) dapat terlihat di sekeliling sumber cahaya, dan menyebabkan sumber cahaya terlihat seakan lebih besar di foto.  Semakin besar eksposur kamera, maka semakin besar kilauan yang terlihat di foto.

Banyak misinformasi Bumi datar bersumber dari ketidaktahuan mengenai fotografi, seperti soal kilauan dan bagaimana menghilangkan kilauan dengan mengubah eksposur atau menggunakan solar filter. Menggunakan eksposur normal seperti yang digunakan untuk pemandangan sehari-hari untuk mengambil foto Matahari akan menghasilkan kilauan di sekeliling Matahari. Untuk memperlihatkan ukuran Matahari yang sesungguhnya, eksposur harus dikurangi, melalui setting kamera, atau dengan menggunakan solar filter.

Lanjutkan membaca “Kilauan / Glare”

Kerangka Acuan

Kerangka acuan adalah sebuah sistem koordinat dan titik acuan sistem koordinat tersebut diletakkan. Kecepatan atau laju adalah relatif terhadap sebuah kerangka acuan. Dua buah kecepatan bisa saja relatif terhadap dua buah kerangka acuan yang berbeda, dan tak dapat dibandingkan secara langsung.

Kaum Bumi datar sering membandingkan dua buah besaran kecepatan seperti pesawat yang bergerak dengan kecepatan 900 km/jam dan permukaan Bumi dekat khatulistiwa yang bergerak 1674 km/jam. Mereka akan menyimpulkan pesawat seharusnya tak dapat mengejar permukaan Bumi dan tak akan dapat mendarat jika Bumi berotasi. Mereka salah. Kedua kecepatan tersebut relatif terhadap kerangka acuan yang berbeda, dan tak dapat dibandingkan langsung.

Lanjutkan membaca “Kerangka Acuan”

Batu Bulan Palsu Yang Ternyata Adalah Kayu Fosil

Misi Apollo membawa pulang batu Bulan ke Bumi. Beberapa batu yang dibawa pulang oleh misi Apollo 11 dan Apollo 17 diberikan oleh Presiden Nixon sebagai pemberian kepada 135 negara. Di Belanda, kedua pemberian tersebut masih utuh di sebuah museum. Tapi ada pemberian lain yang tak berhubungan, yang berbentuk kayu fosil namun pernah disangka batu Bulan selama beberapa tahun.

Kasus tersebut digunakan oleh kaum Bumi datar untuk mendiskreditkan misi Apollo. Yang terjadi sebenarnya adalah insiden tersebut tak ada hubungannya dengan kedua batu Bulan yang merupakan pemberian resmi Amerika Serikat ke Belanda, yang dapat dilihat di museum Boerhaave, Leiden.

Lanjutkan membaca “Batu Bulan Palsu Yang Ternyata Adalah Kayu Fosil”

Georgia Guidestones

Featured Video Play Icon

Georgia Guidestones adalah monumen batu granit di Georgia, Amerika Serikat. Salah satu batunya diberi lubang yang mengarah ke kutub astronomi utara. Akibatnya, dengan melihat melalui lubang tersebut, bintang Polaris terlihat di malam hari.

Polaris terlihat melalui lubang di Georgia Guidestones tersebut setiap malam. Hal ini digunakan kaum Bumi datar sebagai “bukti” Bumi diam. Faktanya, akibat presesi sumbu rotasi Bumi, dalam beberapa ratus tahun, Polaris akan bergeser cukup jauh dari kutub astronomi utara, dan tidak akan lagi terlihat melalui lubang tersebut.

Lanjutkan membaca “Georgia Guidestones”

Keseimbangan Palsu / False Balance

Cacat logika keseimbangan palsu terjadi jika seorang jurnalis menyajikan pendapat yang berlawanan dengan perlakuan yang sama, walaupun pendapat tersebut tidak didukung bukti. Hal ini dapat menyebarkan misinformasi karena memberi kesan seakan-akan hal yang tak didukung bukti tersebut layak untuk dipertimbangkan.

Kaum Bumi datar mengeluh bahwa media massa tak memberi mereka perlakuan yang sama seperti yang diberikan kepada ilmuwan. Faktanya, menyajikan kedua pihak tersebut dengan perlakuan yang sama tidak menggambarkan situasi yang sebenarnya, dan hanya akan menyebarkan misinformasi.

Lanjutkan membaca “Keseimbangan Palsu / False Balance”

Demonstrasi Lampu Menyindari Dinding Gelap

Kaum Bumi datar gemar memperlihatkan foto lampu menyinari dinding sebagai “bukti” bagaimana malam bisa terjadi jika Bumi datar.

Pada foto tersebut, daerah yang lebih jauh daripada lampu terlihat gelap. Akibat hukum kuadrat terbalik, daerah yang lebih jauh dari sumber cahaya akan menerima lebih sedikit cahaya. Namun, daerah tersebut tetap menerima cahaya. Dari daerah yang gelap tersebut, lampu tetap akan terlihat. Hal ini bertentangan dengan apa yang terjadi di malam hari, dimana cahaya Matahari sama sekali tak ada, dan Matahari tidak terlihat.

Lanjutkan membaca “Demonstrasi Lampu Menyindari Dinding Gelap”

Transit Bulan Yang Diambil Kamera EPIC di Satelit DSCOVR

Featured Video Play Icon

DSCOVR adalah wahana antariksa yang berada di titik Lagrangian L1 di antara Bumi dan Matahari. Wahana ini membawa kamera EPIC yang terus menerus mengambil citra Bumi dalam 10 panjang gelombang, mulai dari 317 nm sampai 780 nm secara bergiliran.

Kaum Bumi datar keliru menggunakan warna di pinggiran citra Bulan sebagai bukti bahwa foto EPIC tersebut palsu. Faktanya, foto yang diambil EPIC adalah gabungan dari tiga foto berwarna hijau, merah, dan biru, yang diambil secara berurutan dalam rentang waktu satu menit. Dalam waktu satu menit tersebut, Bulan sudah sedikit bergeser, akibatnya citra Bulan tidak lagi selaras pada ketiga foto tersebut. Hal ini yang menyebabkan ketidaksempurnaan setelah ketiga komponen warna digabungkan ke dalam satu foto.

Lanjutkan membaca “Transit Bulan Yang Diambil Kamera EPIC di Satelit DSCOVR”

Hipotesis yang Dibuat-Buat / Far-Fetched Hypothesis

Hipotesis yang dibuat-buat (far-fetched hypothesis) adalah cacat logika yang terjadi jika hipotesis yang terlalu jauh (dibuat-buat) diambil sebagai kesimpulan tanpa memperhatikan alternatif lain yang lebih memungkinkan.

Setiap kali kaum Bumi datar menemukan fenomena alam yang mereka rasa “aneh,” biasanya mereka akan bertindak seakan mereka orang pertama yang mengetahuinya, dan mencari-cari jalan agar dapat dijadikan “bukti” Bumi datar. Faktanya, jauh lebih memungkinkan orang lain sudah tahu, beserta alasan ilmiahnya. Dan fenomena tersebut terasa “aneh” bagi mereka hanya karena kaum Bumi datar tersebut kurang wawasan.

Lanjutkan membaca “Hipotesis yang Dibuat-Buat / Far-Fetched Hypothesis”

Perbedaan Perspektif Bumi Akibat Jarak Pengamat di Luar Angkasa

Featured Video Play Icon

Akibat efek perspektif, pengamat di luar angkasa akan dapat melihat lebih banyak permukaan Bumi dari jarak yang lebih jauh.

Kaum Bumi datar melihat adanya perbedaan ukuran benua yang terlihat pada citra Bumi yang berbeda, dan mereka jadikan hal tersebut sebagai “bukti” adanya pengelabuan. Faktanya, hal tersebut hanyalah efek perspektif akibat Bumi dilihat dari jarak yang berbeda.

Untuk demonstrasi sederhana, kita dapat mengambil foto globe dari jarak yang berbeda, dan mengatur zoom-nya agar globe terlihat memenuhi foto. Kita dapat melihat bahwa bagian globe yang terlihat di foto akan berbeda saat globe difoto dari jarak dekat dan dari jarak jauh.

Lanjutkan membaca “Perbedaan Perspektif Bumi Akibat Jarak Pengamat di Luar Angkasa”

Lima Foto Neil Armstrong di Bulan

Neil Armstrong adalah fotografer utama pada misi Apollo 11, dan beliau tak dapat terlihat dalam foto yang diambilnya. Dari 1266 foto dari misi Apollo 11, hanya ada lima foto berkualitas baik yang memperlihatkan Neil saat Apollo 11 berada di permukaan Bulan.

Ada meme yang bercanda membandingkan jumlah foto Neil di Bulan yang cuma lima dengan jumlah selfie yang diambil wanita di dalam toilet. Kaum Bumi datar menganggapnya serius, dan hal ini menjadi hoaks bahwa hanya ada lima foto dari seluruh misi Apollo 11.

Lanjutkan membaca “Lima Foto Neil Armstrong di Bulan”

Sesat Pikir Masalah yang Lebih Besar / Appeal to Worse Problems / Relative Privation

Sesat pikir masalah yang lebih besar (appeal to worse problems / relative privation) terjadi saat seseorang berpendapat bahwa tidak ada gunanya mengatasi suatu masalah tertentu dengan menunjukkan bahwa ada masalah lain yang lebih besar.

Riset antariksa sering menjadi sasaran sesat pikir masalah yang lebih besar. Dan kaum Bumi datar menggunakan trik ini untuk mendiskreditkan riset antariksa dan untuk menghasut pihak lain. Faktanya, kita dapat mengatasi lebih dari satu masalah secara bersamaan, dan mengatasi sebuah masalah bukan berarti tidak peduli pada masalah yang lain.

Lanjutkan membaca “Sesat Pikir Masalah yang Lebih Besar / Appeal to Worse Problems / Relative Privation”

Cara Kerja Mesin Roket Dalam Ruang Hampa

Featured Video Play Icon

Mesin roket menghasilkan gaya dorong dengan cara melepaskan massa ke arah belakang dengan kecepatan tinggi sesuai dengan hukum ketiga Newton, sama seperti menyalakan alat pemadam api akan membuat kita terdorong ke arah belakang.

Kaum Bumi datar mengklaim mesin roket tak dapat bekerja karena luar angkasa vakum, dan tak ada udara untuk mendorong. Faktanya, kita tetap dapat menghasilkan gaya dorong dalam vakum dengan cara melepaskan massa —yang kita sebut dengan propelan— dengan kecepatan tinggi ke arah berlawanan dengan arah yang kita inginkan.

Lanjutkan membaca “Cara Kerja Mesin Roket Dalam Ruang Hampa”

Kemiringan Sumbu Rotasi Bumi

Featured Video Play Icon

Sumbu rotasi Bumi miring relatif terhadap bidang orbit Bumi. Akibatnya, kemiringan tersebut hanya mempengaruhi posisi objek di tata surya, seperti Matahari, Bulan dan planet-planet; tetapi tidak mempengaruhi posisi bintang di langit. Kedua sumbu rotasi Bumi tetap mengarah ke lokasi yang sama di langit.

Kaum Bumi datar gagal memahami mengapa bintang tidak dipengaruhi oleh kemiringan sumbu rotasi Bumi dan mereka gunakan hal tersebut untuk mendiskreditkan sains. Faktanya, sumbu rotasi Bumi praktis konstan dalam waktu singkat, dan tidak berubah dalam satu tahun. Namun arah sumbu rotasi Bumi tersebut tidak tegak lurus terhadap bidang orbit Bumi. Akibatnya, hanya objek di tata surya yang terpengaruh oleh kemiringan sumbu rotasi Bumi.

Lanjutkan membaca “Kemiringan Sumbu Rotasi Bumi”

Percepatan Gravitasi Dalam Rumus Archimedes

Prinsip Archimedes mengatakan: “gaya apung yang berlaku pada benda yang terendam fluida sama dengan berat fluida yang terpindahkan.” Saat ini biasanya kita menggunakan rumus B = -ρgV untuk menghitung gaya apung, dengan ρ adalah kerapatan fluida, g adalah percepatan gravitasi, dan V adalah volume fluida yang terpindahkan.

Archimedes menemukan gaya apung jauh sebelum Newton menemukan gravitasi, dan kaum Bumi datar mempermasalahkan adanya g di dalam rumus gaya apung. Faktanya, gaya apung tergantung pada berat fluida, sementara itu perbedaan berat dan massa baru diketahui setelah Newton. Prinsip Archimedes tetap berlaku, hanya saja sekarang kita mengetahui lebih banyak mengenai berat. Lanjutkan membaca “Percepatan Gravitasi Dalam Rumus Archimedes”

Siklus Saros dan Deret Saros

Featured Video Play Icon

Saros adalah siklus 18 tahun, 11 hari dan 8 jam antara beberapa gerhana. Gerhana bersiklus sama dikelompokkan ke dalam sebuah deret Saros yang diberi nomor untuk mengidentifikasikannya.

Kaum Bumi datar mengklaim penggunaan istilah Saros yang berasal dari peradaban Babilonia merupakan “bukti” bahwa gerhana diprediksi menggunakan teknologi kuno jaman Babilonia. Faktanya, siklus Saros saat ini digunakan untuk mengelompokkan gerhana yang mirip. Contohnya, gerhana 26 Desember 2019 adalah anggota ke-46 Saros Matahari 132 dari total 71 gerhana.

Istilah Saros pertama kali digunakan untuk keperluan gerhana oleh Edmond Halley pada tahun 1691. Bangsa Babilonia tak pernah menggunakan istilah Saros untuk urusan gerhana. Sedangkan sistem penomoran deret Saros dibuat oleh G. van den Bergh pada tahun 1955.

Lanjutkan membaca “Siklus Saros dan Deret Saros”

Geometri dari Fenomena Bulan Purnama

Banyak dari kita mengalami masalah kognisi spasial, dan kesulitan untuk membayangkan bagaimana misalnya Bulan purnama dapat terlihat sepanjang malam. Pemikirannya adalah Bulan purnama terjadi karena Matahari-Bumi-Bulan hampir lurus, maka Bulan purnama seharusnya hanya terlihat di tengah malam.

Kaum Bumi datar yang mengalami masalah tersebut mengambil langkah lebih jauh dan menganggap hal tersebut sebagai “bukti” bahwa kejadian Bulan purnama tak dapat dijelaskan pada Bumi bulat. Faktanya, fenomena Bulan purnama dapat dengan mudah dijelaskan pada model Bumi bulat.

Lanjutkan membaca “Geometri dari Fenomena Bulan Purnama”

Stellarium

Kaum Bumi datar gemar menunjukkan peristiwa langit dan tata letak benda langit tertentu, dan bersikeras hal tersebut tak mungkin terjadi jika Bumi bulat mengelilingi Matahari. Lalu mereka keliru menggunakannya sebagai “bukti” Bumi datar dan diam.

Kita dapat tanyakan kepada mereka waktu kejadian dan lokasi pengamat, lalu menggunakan Stellarium atau aplikasi sejenis untuk membuat simulasinya. Jika hasilnya sama dengan pengamatan, artinya sama sekali tidak ada kejanggalan. Dan masalahnya hanya bersumber dari kegagalan kaum Bumi datar untuk memahami dan membuat model yang benar.

Lanjutkan membaca “Stellarium”